Ketua Umum PSSI Erick Thohir merespons keluhan pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae Yong yang mengatakan kesulitan dalam melakukan pemanggilan pemain.
Hal ini bahkan menimbulkan sengkarut di antara Shin Tae Yong dan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. Ini berawal dari pemanggilan sembilan pemain Persija ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 yang dirasa Doll seperti timnya digembosi.
Pihak Persija lantas meminta pertemuan antara Shin dengan Doll. Pertemuan itu akhirnya terwujud secara daring. Namun Doll kecewa karena Shin diwakilkan asistennya, Nova Arianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini berbuntut panjang. Doll sampai menyebut Shin sebagai badut dan akhirnya minta maaf. Kendati telah minta maaf, Shin enggan memaafkan hal tersebut karena menyinggung hal personal.
Dampaknya hingga kini Persija belum melepas semua pemainnya. Dari sembilan pemain yang dipanggil, hingga Sabtu (18/2) satu pemain belum dilepas, yakni Muhammad Ferarri.
"Saya rasa konteks persiapan U-20 yang mungkin tinggal 93 hari lagi itu menjadi sangat prioritas karena itu insyaallah Senin [20/2] atau Selasa [21/2] pak Zainudin Amali akan berganti jaket sebagai Menpora mengundang kami," kata Erick.
"Saya rasa Pak Zainudin dan saya sudah menelepon beberapa klub dan pemiliknya untuk bisa commitment bahwa ini merah putih. Merah putih harus menjadi prioritas," ucapnya.
Erick menyadari persoalan seperti ini tak akan terjadi jika semua strata kompetisi berjalan dengan baik dan lancar. Karena itu persoalan Timnas dan kompetisi dinilai sama pentingnya.
"Kita tidak mungkin menciptakan yang namanya Timnas yang baik kalau liga kita pun dihitung salah satu yang terbawah di Asia Tenggara. Nah, ini yang harus kita perbaiki, supaya ada kesinambungan antara pembinaan, liga profesional, dan tim nasional" kata Erick.
"Nah ini yang akan kita dorong. Isu pemain akan coba kita tuntaskan bagaimana ada keterbukaan hati daripada para pemilik klub itu sendiri," ucap lelaki yang juga Menteri BUMN ini.