ANALISIS

Tim Badminton Indonesia, Sebuah Kekalahan dan Ruang untuk Pembalasan

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2023 09:55 WIB
Indonesia menelan kekalahan pahit di BAMTC 2023. Namun masih ada kesempatan untuk melakukan pembalasan di Piala Sudirman.
Siti Fadia Silva tidak dalam kondisi 100 persen fit saat tampil di BAMTC 2023. (Arsip PBSI)

Melihat kekuatan tiap negara jelang Piala Sudirman, bila mengukur seluruh kekuatan penuh, sejatinya tidak ada negara yang benar-benar dominan dan berada jauh dalam daftar unggulan di atas kertas.

Dari segi ranking, mungkin Jepang jadi skuad dengan komposisi terbaik lantaran punya wakil di lima besar di empat nomor. Hanya nomor tunggal putra saja mereka tak punya wakil di lima besar karena Kodai Naraoka masih di peringkat ketujuh.

China yang berhasil jadi juara BAMTC 2023 dan bakal jadi tuan rumah Piala Sudirman mendatang pun tidak benar-benar sepenuhnya menakutkan seperti beberapa tahun sebelumnya saat mereka punya 'Super Team'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China tentu masih harap-harap cemas di nomor tunggal putra dan ganda putra yang digelar di tiga partai awal. Nomor yang terbilang lebih riskan kehilangan poin dibanding tiga nomor lainnya.

Sementara itu Korea juga masih punya kekurangan di nomor tunggal putra meski mereka solid di nomor tunggal putri dan ganda putri.

Indonesia bahkan masih bisa punya peluang menang bila bentrok dengan tiga negara di atas. Indonesia masih bisa berharap mencuri poin di nomor tunggal putra dan ganda putra dalam duel lawan Jepang, China, dan Korea.

Dengan format tunggal putra dan ganda putra dimainkan di partai pertama dan ketiga, peluang Indonesia memberikan tekanan pada tiga negara di atas cukup besar.

Namun lantaran kekuatan saat ini yang merata, Indonesia juga patut waspada bertemu negara-negara lain di luar tiga negara besar di atas.

Misal saat bertemu Denmark yang dimotori Viktor Axelsen dan baru berhasil jadi juara Eropa, itu berarti nomor tunggal putri dan ganda putri harus punya peran besar untuk merebut poin.

Viktor Axelsen of Denmark celebrates his victory over Kunlavut Vitidsarn of Thailand during their men's singles final match at the World Badminton Championships in Tokyo on August 28, 2022. (Photo by Richard A. Brooks / AFP)Piala Sudirman 2023 bakal sengit lantaran banyak negara yang punya kekuatan merata. (AFP/RICHARD A. BROOKS)

Bahaya besar juga bisa hadir bagi Indonesia bila bertemu Taiwan. Taiwan punya kekuatan bagus di tiga nomor awal, yaitu tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri, sehingga Indonesia harus bisa bertahan dan saling bertarung di tiga partai awal.

Karakter India juga mirip Taiwan. Bila Indonesia berjumpa India, tiga partai awal yang jadi sumber kekuatan utama India bakal jadi krusial.

Thailand juga tidak bisa disepelekan. Mereka punya kekuatan merata di empat nomor. Mungkin hanya di nomor ganda putra saja Thailand tak punya pemain elite yang masuk kategori 10 besar.

Gambaran di atas bisa jadi hal-hal yang mungkin terjadi di Piala Sudirman mendatang. Indonesia bisa saja tampil mengejutkan dan melakukan pembalasan, atau malah kembali kalah tanpa bisa menyentuh babak semifinal.

Semakin Indonesia menyadari kesalahan dan melakukan perbaikan, maka ruang-ruang untuk melakukan pembalasan bakal terbuka lebih lebar.

Dalam waktu yang singkat, hanya tiga bulan, aspek kebersamaan dan mental bertanding sebagai tim beregu adalah hal yang mutlak untuk ditingkatkan. Kebersamaan yang solid bakal melahirkan kekuatan tambahan.

Satu lagi, turun ke lapangan dengan menyandang nama Indonesia di punggung dalam kejuaraan beregu harus bisa dijadikan pelecut semangat bukan malah membuat kaki-kaki terasa jadi berat.



(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER