Makna Mendalam Ramadan Toprak Razgatlioglu, Selalu Nantikan Puasa

Pembalap WSBK Toprak Razgatlioglu menjadikan Ramadan sebagai momen spesial. Hari pertama puasa merupakan salah satu hal yang paling ia nantikan setiap tahun.

Sebagai muslim, Toprak memandang ibadah puasa punya arti tersendiri namun sebagai pembalap ia sadar butuh dedikasi maksimal di dalam dan di luar arena.

Acap kali ditemui Toprak dalam sepanjang kariernya, Ramadan tiba di saat dirinya harus menjalani balapan.

"Saya menyukai bulan Ramadan dan saya sangat menunggu hari pertama Ramadan, karena ini sangat baik. Semua orang tidak makan [waktu siang] dan saat malam kalian berbuka bersama keluarga. Ini sangat baik. Tapi saat balapan kami tidak bisa. Saya harus makan karena butuh tenaga," ujar Toprak.

"Di bulan Ramadan, saat balapan, saya tidak puasa karena saya butuh tenaga dan energi untuk mengendarai motor dalam balapan. [Balapan] ini bukan hal mudah. Kamu butuh usaha lebih [dalam balapan]," kata Toprak kepada CNNIndonesia.com dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Pembalap 26 tahun itu sadar puasa Ramadhan merupakan kewajiban seorang muslim. Karena itu, ia sebisa mungkin menebus puasa yang tak dijalani saat balapan.

Namun saat kegiatan balapan mulai senggang, ia kembali berpuasa seperti sedia kala. Ibadah puasa tetap ia lakukan ketika sedang berlatih.

"Setelah bulan Ramadan saya baru mencoba puasa karena saat balapan tidak bisa. Saat bulan Ramadan saya harus menjalani dua balapan, kurang lebih delapan hari dan setelah bulan Ramadan saya membayarkan [puasa] delapan hari juga. Karena saya muslim saya harus mengikuti ajaran-Nya," ucap Toprak.

"Ramadan sangat baik karena saya sangat menikmati hari-hari di bulan Ramadan. Kita harus berpuasa. Waktu terasa lama saat puasa. Lalu saya mencoba melakukan beberapa latihan. Saya menyukai Ramadan. Dan [puasa] ini sangat bagus buat orang-orang, buat badannya, dan Ramadan ini tidak mudah untuk kebanyakan orang karena harus tidak makan dalam satu bulan. Tapi saya menyukainya," kata dia.

Pembalap PATA Yamaha itu juga menceritakan budaya mudik di Turki pada hari raya Idul Fitri sama seper di Indonesia. Menurutnya berkumpul dengan keluarga merupakan salah satu hal wajib yang dilakukan pada momen Ramadhan.

"Kebanyakan pria muslim pulang ke rumah [saat Idul Fitri]. Ini memang benar. Sekitar 80 persen dari mereka pulang ke rumah," ucap Toprak.