Menpora Soal Rumor Sanksi FIFA: Insya Allah Tak Seseram Dibayangkan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 16:22 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy bicara soal rumor sanksi FIFA andai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Plt Menpora Muhadjir Effendy bicara soal kabar sanksi FIFA andai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy bicara soal rumor sanksi FIFA andai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Muhadjir membantah kabar Peru telah ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menggantikan Indonesia. Ia memastikan upaya menggelar Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia masih tetap berjalan.

"Yang jelas insya Allah FIFA sangat paham dengan Indonesia. Dan mudah-mudahan tak ada sanksi-sanksi yang dibayangkan, yang seram-seram itu," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal waktu pengumuman kepastian tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Muhadjir mengatakan akan dilakukan FIFA dalam waktu dekat.

"Loh, nanti tunggu pengumuman FIFA. Insya Allah tak seseram yang dari para analis. Dalam waktu dekat [diumumkan FIFA]," katanya.

Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 kini menjadi serba tidak pasti. Ini setelah FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang semula dijadwalkan pada 31 Maret.

Indikasi ke arah sana menguat karena berita soundtrack Piala Dunia U-20 2023 juga telah dihapus di laman resmi FIFA.

FIFA dan Weird Genius merilis lagu resmi Piala Dunia U-20 dengan judul 'Glorious' pada Jumat (24/3). Namun, pemberitaan lagu 'Glorious' yang dinyanyikan para penyanyi berbakat Indonesia itu kini menghilang di situs resmi FIFA per Selasa (28/3).

Sebelumnya FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali karena penolakan terkait partisipasi timnas Israel U-20. Gubernur Bali I Wayan Koster melakukan penolakan sebagai bentuk dukungan diplomatik Indonesia untuk perjuangan Palestina.

[Gambas:Video CNN]

(rzr/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER