
Wasit berlisensi C3, Hasep Prihatin, harus menjalani profesi sebagai office boy di sebuah kantor karena pendapatannya sebagai wasit tak cukup untuk kebutuhan keluarga.
Ia mengubur cita-citanya menjadi wasit profesional karena terbentur biaya untuk mengambil lisensi ke jenjang yang lebih tinggi.