Pengalaman Puasa Ramadan vs Playoff NBA Kuatkan Iman Enes Kanter

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2023 16:15 WIB
Enes Kanter tak main-main dalam menjalankan ibadah, bahkan sebagai seorang muslim ia menjalankan puasa di tengah playoff NBA.
Enes Kanter tetap puasa di tengah jadwal padat NBA. (AP/Charles Krupa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Enes Kanter adalah mantan pemain basket level NBA yang selalu menjaga keimanan dan keislaman, termasuk selalu menjalani rukun Islam ketiga yakni puasa di bulan Ramadan.

Playoff NBA yang merupakan fase krusial dalam perebutan gelar juara tak menghentikan Kanter dalam menjalani puasa wajib bagi umat muslim tersebut.

Kanter melakukan puasa seperti layaknya pemeluk agama Islam yang lain, padahal sebagai atlet profesional ia dituntut menjaga fisik terlebih di saat momen menuju gelar juara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah saat ketika saya mengabadikan diri sepenuhnya pada iman saya," kata Kanter mengenai puasa Ramadhan di saat playoff NBA beberapa tahun lalu seperti tertulis di Washington Post

Pemain yang kini menjadi pemain Boston Celtics itu sudah terbiasa menjalani puasa Ramadan sejak mengawali karier di Turki, negara asalnya.

Bermain di Fenerbahce, kemudian berlaga di Utah Jazz, Oklahoma City Thunder, New York Knicks, Portland Trail Blazers, dan Boston Celtics, Kanter tak pernah meninggalkan puasa.

"Saya menguji batas kekuatan tubuh saya dengan cara yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Tetapi saya juga memahami potensi saya dan bagaimana kekuatan batin dapat menjadi modal dalam meraih kemenangan," kata Kanter ketika membela Blazers dalam playoff NBA 2019.

Sahur di pagi buta dan buka puasa di tengah pertandingan sudah berulang kali dilakukan Kanter. Hal itu pula yang menjadi sorotan rekan-rekannya di berbagai klub.

"Menjelang sebuah pertandingan melawan Denver Nuggets, saat saya menjalani puasa, teman-teman saya melihat saya buka puasa dengan cepat meminum obat pereda nyeri untuk cedera bahu dan enam bungkus selai kacang dan roti isi selai."

"Mereka bertanya dan bercanda apakah saya akan muntah. Saya tertawa dan bilang kalau sebaiknya mereka bersiap ke lapangan dan saya akan bergabung setelah makan. Saya merasa benar-benar kuat," cerita Kanter.

Pemain 30 tahun yang berposisi sebagai center itu mengaku banyak yang kaget dengan keteguhan imannya, sampai menanyakan makna puasa hingga arti salat lima waktu.

"Keyakinan saya pada Islam tidak berbeda dengan keyakinan saya pada permainan bola basket. Keduanya membutuhkan tekad, fokus, semangat, dan disiplin ketat," jelas Kanter.

Pemain timnas Turki itu menilai puasa Ramadan yang ia jalani sesungguhnya tak berbeda dengan umat muslim lain. Menurutnya orang-orang Islam lainnya juga berjuang dalam menjalani puasa dengan cara yang berbeda.

"Satu-satunya alasan orang bertanya-tanya tentang pengalaman saya selama Ramadan adalah karena saya atlet bola basket profesional di ajang terkemuka," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER