Jakarta, CNN Indonesia --
SEA Games 2023 akan menandai metode baru cabang olahraga sepak bola dilangsungkan. Ini bisa menjadi jalan emas Timnas Indonesia U-22.
Mulai edisi ke-32 pesta olahraga Asia Tenggara ini hanya pemain U-22 yang akan tampil. Tidak ada lagi tambahan tiga pemain senior seperti digunakan sebelum-sebelumnya.
Kebijakan menggunakan tiga pemain senior mulai diterapkan pada edisi 2001. Itu bertepatan dengan dimulainya metode baru, hanya pemain U-23 yang tampil di SEA Games dan bukan lagi tim senior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun penggunaan pemain U-22 mulai diterapkan sejak SEA Games 2017. Setelah tiga edisi berlangsung (2017, 2019, dan 2021) penggunaan pemain senior dirasa sudah tidak relevan lagi.
Untuk SEA Games yang berlangsung di Kamboja ini, Indonesia U-22 tergabung di Grup A bersama Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste. Ini grup yang relatif ringan.
Pasalnya tiga jagoan ASEAN, yakni Vietnam, Thailand, dan Malaysia, berada di Grup B. Kondisi ini membuat Garuda Muda diprediksi akan lolos mudah menuju babak perebutan medali.
Berkaca dari 2001, hasil undian seperti ini terjadi pada 2009. Ketika itu Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Singapura, dan Indonesia. Semua tim calon juara ada di Grup A.
Meski berada di grup lemah, skuad muda merah putih malah tak lolos babak grup dengan hasil tanpa meraih kemenangan. Ini isyarat bahwa tergabung di grup lemah tak jaminan lolos mudah.
Terutama tuan rumah Kamboja punya skuad menjanjikan. Tahun lalu mereka memang kalah dari Indonesia, tetapi Kamboja diisi pemain-pemain muda potensial. Kondisi sama dimiliki Timor Leste.
Karena itu pula Indra Sjafri tak enggan sesumbar. Lelaki yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI ini menyebut takabur atau besar kepala bisa menjadi pelemah motivasi.
Itu sebabnya pula Indra hanya akan menetapkan 20 nama pemain yang punya daya juang tinggi. Nama besar atau status bintang sama sekali tak jadi pertimbangan pelatih 60 tahun tersebut.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Indra Sjafri ditetapkan sebagai pelatih Timnas Indonesia U-22 pada 31 Januari 2023 dan baru mulai menggelar pemusatan latihan pada 1 Maret.
Pada tahap pertama Indra memanggil 34 pemain. Setelah sepekan lebih berlatih, 17 pemain dipulangkan. Lantas Indra memanggil 17 pemain lainnya untuk dilihat dan dipantau kualitas dan kapasitasnya.
Setelah itu tim diliburkan bersamaan dengan berlangsungnya kalender internasional. Mulai 1 April, Indra memanggil 36 pemain untuk pemusatan latihan tahap ketiga.
Pemain yang tidak memenuhi ekspektasi dicoret. Sebagai gantinya beberapa wajah baru didatangkan. Bahkan Indra juga memutuskan memanggil tujuh pemain Indonesia U-20.
Tujuh pemain tersebut dipanggil karena Piala Dunia U-20 2023 yang sejatinya berlangsung di Indonesia dicabut. Status tuan rumah Indonesia dicabut karena aksi politik menolak kehadiran Israel.
Hingga Rabu (5/4) malam, belum semua yang dipanggil Indra bergabung. Beberapa di antaranya belum bisa bergabung karena masih membela klub di akhir musim Liga 1 2022/2023.
Pemain-pemain yang berkarier di luar negeri, seperti Elkan Baggott, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Ronaldo Kwateh juga dipanggil, tetapi belum bisa dipastikan kapan bergabung.
Sambil menunggu semua pemain berkumpul, Indra menetapkan empat laga uji coba sebelum ke SEA Games 2023. Dua tim lokal dan Lebanon akan menjadi lawan tanding.
Empat pertandingan ini akan menjadi sarana Indra menetapkan 20 pemain. Hanya pemain yang dianggap siap fisik dan mental, serta matang secara teknik sepak bola yang akan dipilih.
Dengan kata lain, Indra hanya punya waktu dua bulan untuk membentuk tim. Ini berbeda dengan Thailand dan Vietnam misalnya, yang sudah mempersiapkan tim sejak tahun lalu.
Meski singkat, bukan berarti pula Timnas Indonesia U-22 akan kalah bersaing dengan Vietnam dan Thailand yang sudah berlatih lama. Seleksi yang ketat jadi jalan Indra membuka peluang meraih medali emas.
[Gambas:Video CNN]