Timnas Indonesia U-22 juga akan terkena dampak. Mereka tidak ikut pada ajang Asian Games 2022 yang akan berlangsung pada 11-24 September nanti.
Selain itu Timnas Indonesia U-22 juga tidak bisa ambil bagian dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 yang akan digelar November mendatang.
Timnas Indonesia U-16 dan U-19 juga tidak bisa berpartisipasi dalam kompetisi AFF yang kemungkinan tahun ini akan terselenggara. Kemudian Timnas Putri Indonesia juga tidak akan bisa tampil di Kualifikasi Olimpiade yang saat ini sedang berlangsung di Lebanon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, andai disanksi berat FIFA maka klub Indonesia juga tidak bisa ikut di AFC Cup 2023/2024. Pada AFC Cup 2023/2024 mendatang Indonesia akan diwakili pemenang laga play-off antara Bali United selaku pemenang Liga 1 2021/2022 melawan PSM Makassar sebagai juara Liga 1 2022/2023.
2. Ranking FIFA Anjlok
Akibat tidak bisa berkecimpung dalam pertandingan internasional maka otomatis peringkat Timnas Indonesia dalam ranking FIFA akan melorot.
Hal ini berkaca saat Indonesia disanksi FIFA pada 2015. Sebelum disanksi Indonesia berada di posisi 156 dunia, namun setelah disanksi peringkat Indonesia anjlok hingga ranking 185.
Kondisi itu akan menjadi pukulan telak bagi Indonesia yang saat ini tengah berjuang keras mendongkrak ranking FIFA di bawah asuhan Shin Tae Yong.
3. Pembinaan Sulit
Kartu kuning dari FIFA sudah membuat dana FIFA Forward untuk Indonesia dibekukan. FIFA Forward 3.0 merupakan kebijakan baru yang diluncurkan FIFA pada Januari 2023 dan akan berlangsung sampai akhir 2026 yang bertujuan menyediakan pendanaan untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia.
Apalagi, jika Indonesia disanksi berat FIFA maka akan membuat pembinaan sepak bola Tanah Air tidak bisa berjalan optimal.
Pembinaan sepak bola usia muda menjadi kurang bergairah karena masa depan sepak bola Indonesia yang tidak pasti.
Kompetisi sepak bola profesional seperti Liga 1 juga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena pemenang kejuaraan akan hambar lantaran juara Liga 1 tidak bisa berkiprah di kompetisi antarklub AFC.
Karena kompetisi yang tidak jelas klub juga akan kesulitan mendapatkan sponsor yang mengakibatkan sulit untuk membayar gaji pemain, ofisial, dan pelatih.
(rhr/rhr/har)