Ketua PSSI Erick Thohir berencana melobi FIFA untuk meringankan sanksi terhadap Indonesia agar bantuan bertajuk FIFA Forward 3.0 bisa tetap cair.
Saat ini FIFA sedang memberi 'kartu kuning' kepada PSSI dalam bentuk sanksi administratif berupa pembekuan bantuan dana program FIFA Forward untuk operasional PSSI.
Menanggapi hal itu, Erick ingin membujuk FIFA agar meringankan hukuman yang dibebankan. Menurutnya, bantuan dana FIFA sangat dibutuhkan untuk pembangunan sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti mungkin satu-dua bulan lagi saya masih menunggu apakah FIFA akan meringankan sanksi administratif karena buat kami PSSI, bantuan US$1,25 juta itu bukan dana yang kecil dan besar juga, tapi itu bagian melakukan program," kata Erick di Jakarta, Senin (10/4).
Erick menyebut, bantuan dana dari program FIFA Forward juga dibutuhkan oleh Asprov PSSI. Ia mengusahakan agar dana dari FIFA tetap mengucur untuk menopang semua program di daerah.
"Asprov butuh dana itu dan yang harus kita coba bantuan ini agar ke depannya bisa jadi dana yang digunakan walaupun PSSI menggelar liga harus mengumpulkan dana juga," ucapnya.
Selain itu, kata Erick, dana dari program FIFA Forward rencananya bakal dialokasikan ke pembangunan tempat pemusatan latihan di IKN. Erick bakal mengupayakan agar FIFA sejalan dengan rencana PSSI terkait lokasi pemusatan latihan yang terus digembar-gemborkan.
"Dana FIFA Forward ini juga bisa dipakai untuk pembangunan training center di IKN. Ini yang saya tanya ke FIFA, tapi mereka belum jawab," ujarnya.
FIFA Forward 3.0 merupakan kebijakan baru yang diluncurkan FIFA pada Januari 2023 dan akan berlangsung sampai akhir 2026 yang bertujuan menyediakan pendanaan untuk pengembangan sepak bola di seluruh dunia.
Pada awal Maret lalu, Erick Thohir mengatakan Indonesia mendapat bantuan dana FIFA Forward sebesar US$5,6 juta atau setara Rp83,6 miliar. Uang itulah yang kemudian akan dibekukan FIFA hingga waktu yang belum ditentukan.
(abs/ikw/jun)