Spanduk bertuliskan "Sudahi 32 tahun, ayo juara!" terpampang di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia U-22 menjamu Lebanon, Minggu (16/4).
Tulisan dengan latar belakang putih berwarna hitam merah tersebut terpasang di tribune timur. Spanduk ini memanjang dengan ukuran sekitar 10 meter dan lebar setengah meter.
Tepat di bawah spanduk itu suporter Indonesia dari kelompok La Grande Indonesia berkumpul. Mereka meneriakkan yel-yel, bernyanyi, dan memberi semangat sepanjang laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seruan yang dibuat suporter ini diharapkan memantik motivasi para pemain. Meski penonton yang hadir tidak membludak, hanya ribuan, Rizky Ridho dan kawan-kawan tampil bersemangat.
Nada provokasi dalam spanduk itu cukup beralasan sebab Indonesia terakhir kali berprestasi pada 1991. Itu berupa medali emas SEA Games 1991 yang berlangsung di Manila, Filipina.
Ketika itu SEA Games masih dipertandingkan untuk tim senior dan bukan kategori usia. Setelah mendapat medali emas SEA Games 1991, Timnas Indonesia tak pernah lagi berprestasi.
Saat sistem kejuaraan SEA Games berubah, khusus untuk pemain U-23 mulai 2001, catatan terbaik Indonesia adalah meraih medali perak. Itu tercipta pada 2011, 2013, dan 2019.
Karenanya Indonesia U-22 kali ini diharapkan bisa meraih medali emas setelah 32 tahun. Asa untuk mencapai hal tersebut sangat terbuka sebab komposisi tim relatif menjanjikan.
Untuk itu pula dilakukan pertandingan uji coba. Dua pertandingan melawan Lebanon adalah sarana agar hal tersebut terwujud. Setelah melawan Lebanon, Indonesia U-22 direncanakan akan melawan PSM Makassar.