Timnas Indonesia U-22 telah tiba di Phnom Penh, Kamboja, untuk berjuang meraih medali emas SEA Games 2023.
Laman PSSI menyebut, rombongan tim Garuda Muda disambut cuaca panas ekstrem saat tiba di Phnom Penh. Ini menjadi salah satu kendala yang harus diatasi Indonesia jelang menghadapi laga perdana lawan Filipina.
"Begitu tiba di Kamboja yang sedang mengalami cuaca panas menyengat, pemain dan ofisial langsung menuju hotel untuk istirahat. Para pemain direncanakan akan melakoni latihan di lapangan pada Rabu (26/4)," demikian keterangan PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Exco PSSI Arya Sinulingga dalam wawancara khusus dengan CNNIndonesiaTV mengaku telah mendapat kabar soal cuaca panas di Kamboja. Namun, baginya itu bukan kendala berarti.
"Iya katanya panas banget. Tapi, saya rasa untuk cuaca tidak jauh beda dengan Indonesia. Kondisi panas juga dialami juga dengan pemain-pemain kita jadi saya rasa bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada," kata Arya.
"Kendala terberat saya rasa mental ya. Dari kemarin Ketua Umum PSSI Erick Thohir selalu mendorong soal mental pemain kita yang memang harus digedor," sambungnya.
Arya juga menjelaskan, beberapa waktu lalu PSSI sengaja memilih Lebanon sebagai lawan uji coba Timnas Indonesia U-22. Selain karena peringkat FIFA Lebanon berada di atas Indonesia, uji tanding tersebut untuk mendongkrak mental pemain.
"Tujuannya supaya mereka terbiasa dengan tekanan-tekanan yang lebih keras dari pada tim-tim ASEAN. Makanya kita kasih lawan yang keras dan cukup berat sebagai upaya untuk meningkatkan mental mereka."
"Dari segi teknik dan fisik sebenarnya tak jauh berbeda tapi dari segi mental ini kita harus benahi," ujar Arya.
Perjuangan Indonesia di fase grup diawali dengan laga melawan Filipina, Sabtu (29/4). Selanjutnya, tim Merah Putih akan menghadapi Myanmar (4/5), Timor Leste (7/5), dan Kamboja (10/5).
(jun/jal)