Pengamat Bicara Peluang Indonesia Patahkan Mitos Juara Umum SEA Games
Pengamat Olahraga Djoko Pekik Irianto berbicara peluang Indonesia mampu mematahkan mitos negara tamu sulit juara umum di SEA Games
Indonesia kembali jadi negara tamu untuk yang keenam kali sejak jadi tuan rumah pada SEA Games 2011 lalu. Sejak itu pula, wakil Merah Putih tak pernah jadi juara umum lagi.
Terdapat anggapan tuan rumah bakal selalu jadi juara umum karena dalam empat edisi SEA Games terakhir, negara penyelenggara selalu jadi yang teratas dalam perolehan medali.
Menurut Djoko, anggapan tersebut bisa ditepis oleh Indonesia. Pembinaan atlet jadi kunci utama agar Indonesia jadi yang terbaik di panggung Asia Tenggara.
"Saya kira kita tetap harus berjuang dengan sportif. Semangat juang harus jadi pilihan. Tapi untuk saat ini memang cukup berat, karena tim review selalu berpatokan pada ketersediaan anggaran di pemerintah," kata Djoko kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/5)
"Sehingga itu jadi catatan kita. Bisa saja kita mematahkan mitos itu kalau pembinaan kita bagus, misalnya kita lihat Thailand yang relatif konsisten," ujarnya menambahkan.
Ketua KONI Daerah Istimewa Yogyakarta itu menyampaikan, ada aspek penting lain yang perlu diincar oleh Indonesia di SEA Games, yaitu konsistensi. Kubu Merah Putih bisa mencontoh Thailand yang jadi langganan papan atas klasemen medali meski tak selalu juara umum.
"Meski tidak jadi juara umum, Thailand itu selalu ada di tempat kedua, ketiga, dan itu yang harus kita contoh," ucap Djoko.
Di satu sisi, Djoko berpendapat negara tuan rumah SEA Games yang berhak memilih cabang olahraga merupakan salah satu faktor utama juara umum cenderung didapatkan oleh penyelenggara. Ia berharap sistem ini segera dievaluasi.
"Kalau untuk kondisi sekarang di SEA Games, situasi itu pasti menentukan jadi juara umum. Ke depan perlu ada evaluasi, apakah kita hanya ingin sekadar jadi juara umum saja tanpa memerhatikan kualitas prestasi?" kata Djoko.
"Sehingga saran saya untuk SEA Games Council mencontoh pada penyelenggaraan Asian Games yang sudah memiliki mandatory sport. Privilese tuan rumah paling hanya ada satu atau dan olahraga," ujar Djoko menambahkan.