BWF Larang Servis Spin yang Baru Hingga 29 Mei
Dewan BWF secara resmi melarang penggunaan servis spin baru yang belakangan hangat diperbincangkan di dunia badminton.
Federasi Badminton Internasional (BWF) dalam pernyataan resmi, Jumat (12/5), menyebut larangan berlaku saat ini hingga 29 Mei mendatang.
"Dewan BWF telah menyetujui proposal untuk 'variasi eksperimental' pada Undang-Undang Bulutangkis untuk melarang penggunaan 'spin service' baru yang berlaku efektif hingga 29 Mei 2023," tulis pihak BWF.
"Amandemen 9.1.5 Bagian 4.1 dari Undang-undang Bulutangkis BWF sekarang menyatakan bahwa pelaku servis harus melepaskan shuttlecock tanpa menambahkan putaran, dan raket pelaku servis pada awalnya harus mengenai dasar shuttlecock," sambung pihak BWF.
Larangan sementara berlaku di semua turnamen internasional BWF, termasuk Piala Sudirman 2023 yang akan berlangsung mulai Minggu (14/5) dan Malaysia Masters 2023 pekan berikutnya.
Servis spin baru kali pertama terlihat dilakukan pemain asal Denmark, Rasmus Espersen/Marcus Rindshoj, di Polandia Terbuka 2023 pada Maret lalu.
Namun pemain pertama yang diyakini melakukannya adalah Choi Sol Gyu asal Korea Selatan dalam sebuah turnamen sebelum Polandia Terbuka.
Servis spin baru dilakukan pemain dengan cara memelintir shuttlecock sebelum memukul. Alhasil shuttlecock bergerak secara tidak teratur dan sulit dikembalikan oleh lawan.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer mengatakan pihaknya menghargai eksperimen seorang pemain badminton. Namun banyak pemain yang memberi respons negatif terhadap servis spin baru.
"BWF menyambut para pemain yang menciptakan inovasi dalam permainan kami dan bereksperimen dengan teknik untuk menciptakan keunggulan di lapangan. Namun, kami telah menerima beberapa umpan balik dari komunitas bulutangkis, termasuk Komisi Atlet BWF, yang menyatakan 'servis spin' ini dapat berdampak negatif pada permainan," ucap Poul-Erik.
"Juga telah diamati secara internal bahwa 'servis spin' ini memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan 'servis Sidek' yang tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, panel ahli merekomendasikan untuk melarang 'servis spin' sampai konsultasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan keanggotaan di RUPS BWF mendatang pada 27 Mei 2023," ujar Poul-Erik.
(har)