Para pemain harus menikmati pertandingan agar tidak terbawa suasana beban juara. Sebab, konsentrasi bisa buyar jika kekhawatiran atau grogi lebih mendominasi.
Kesalahan fatal atau blunder bisa terjadi tanpa terduga. Hal ini dapat terjadi jika pemain dalam kondisi tertekan atau kehilangan konsentrasi di lapangan.
Salah satu blunder pernah dilakukan Bagas Kaffa di babak semifinal. Alih-alih menyapu bola, tendangan Bagas malah membuat bola masuk ke gawang sendiri dan mengubah skor jadi imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan di daerah pertahanan sendiri tak boleh lagi terjadi di laga puncak. Terlebih jika menyebabkan gol ke gawang sendiri dan membuat mental pemain ambruk.
Timnas Indonesia dikenal sebagai tim paling produktif dengan catatan 16 gol. Namun, jumlah tersebut bisa bertambah jika lini serang Garuda Muda tampil lebih klinis di depan gawang.
Saat ini topskor Indonesia dipegang Fajar Fathurrahman dengan koleksi empat gol. Sementara striker Ramadhan Sananta sudah mengemas tiga gol diikuti Marselino Ferdinan dengan dua gol.
Ketajaman para pemain Indonesia amat dibutuhkan saat melawan Thailand di final. Mereka tak bola buang-buang peluang emas di depan gawang. Sebaliknya, lini depan Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun demi meraih kemenangan di laga mahapenting ini.
Dalam satu dekade terakhir Thailand setia dengan filosofi ball possession. Strategi penguasaan bola sebanyak-banyak selalu diperagakan mereka di berbagai kejuaraan.
Dengan menguasai permainan, Thailand bisa mendikte lawan. Bahkan tak sedikit tim lawan berubah jadi frustrasi karena tak mampu mematahkan dominasi penguasaan bola Thailand.
Nah, Marselino Ferdinan dkk tak boleh terpancing permainan Thailand. Mereka harus bersabar atau bahkan berbalik memegang kendali permainan.
Indra Sjafri bisa menerapkan garis pertahanan tinggi untuk menekan dan memutus alur permainan Thailand. Dalam situasi tertekan, Indonesia harus sabar dan fokus meredam serangan. Setelah mendapat bola, lini depan bisa bergerak cepat melancarkan serangan balik mematikan.
Para pemain Indonesia juga tidak boleh emosi dan terpancing provokasi lawan yang bisa merugikan tim.
(jun/ptr)