Lifter muda Indonesia Rizki Juniansyah tak ingin menaruh ambisi berlebih dalam mengikuti kejuaraan. Baginya, target medali emas lebih penting dibandingkan rekor. Hal itu juga berlaku di SEA Games 2023.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com, atlet kelahiran Serang, 17 Juni 2003 itu mengaku tak ingin muluk-muluk berpaku pada rekor individu meski memecahkan tiga rekor sekaligus di SEA Games 2023.
Usai menyabet medali emas pada nomor 73kg putra di pesta olahraga Asia Tenggara, Rizki ingin meningkatkan levelnya. Selain Asian Games 2023, ia menggantungkan mimpi ke Olimpiade 2024 Paris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, ia juga bercerita awal perjalanan sebagai atlet, hingga pantangan para lifter jika ingin jadi juara. Berikut petikan wawancara dengan CNNIndonesia.com:
Bagaimana awal kenal dengan angkat besi?
Saya awal kenal angkat besi dari usia 7 tahun, cuma main-main saja karena di lingkungan rumah itu angkat berat.
Papa saya Muhammad Yasin mantan atlet angkat berat juga pernah ikut Olimpiade, SEA Games, dan kejuaraan dunia. Jadi itu menginspirasi dan memotivasi saya.
Waktu kecil saya masih main-main saja, angkat-angkat batang besi karena waktu itu masih mau main sepeda, namanya anak kecil.
Orangtua juga tidak mengarahkan saya untuk ke angkat besi. Selain itu, orang-orang juga bilang kalau jadi atlet angkat besi itu pendek, nah saya ingin membuktikan bahwa atlet angkat besi tidak pendek.
Sempat ada keinginan jadi atlet cabor lain?
Sebelumnya waktu kecil itu saya inginnya ke motorcross dan downhill. Tapi sekarang itu jadi hobi saja, bukan ikut balapan, cuma main-main lumpur saja.
Bisa ceritakan soal medali emas SEA Games pertama kamu?
Iya, sebelumnya saya di 81kg dapat perak. Saya tukeran sama Rahmat sekarang dan main di 73kg dan memecahkan rekor dia sendiri
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>