Perwakilan atlet, pelatih, dan pengurus persatuan senam Indonesia (Persani) mencurahkan isi hatinya di hadapan Menpora Dito Ariotedjo, Selasa (23/5).
Sore itu, selepas salat Ashar, tepatnya mulai pukul 15.30 WIB, Rifda Irfanaluthfi dan kawan-kawan berkeluh kesah di hadapan Menpora. Mereka mengisahkan situasi terkini cabang olahraga senam.
Para atlet pelatihan nasional (pelatnas) yang hadir, seperti Rifda, Joseph Judah Hatoguan, dan Abiyurafi, memohon dukungan pemusatan latihan di Belanda. Ini untuk mengejar kans lolos ke Olimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rifda adalah peraih dua medali emas SEA Games 2021 (2022) yang tak tampil di 2023 karena nomor spesialisasinya tak dipertandingkan. Adapun Abiyurafi meraih perak dan Joseph dapat perunggu di SEA Games 2023.
Pelatih senam artistik putri Eva Novalina berharap Menpora memberi dukungan pelatnas. Ini karena fasilitas yang tersedia saat ini adalah alat-alat untuk pertandingan dan bukan untuk latihan.
Setelah mendengarkan curahan hati para atlet, pelatih, dan pengurus Persani Dito berjanji akan membantu. Menurut Dito, senam adalah olahraga yang mendapat perhatian karena masuk kurikulum sekolah dasar (SD).
"Hari ini PB Persani melaporkan kegiatan dan agenda-agenda gymnastic ke depan. Yang paling dekat adalah kongres pada hari Sabtu ini dan alhamdulillah kemarin SEA Games juga meraih medali di atas target," kata Dito.
"Gymnastic adalah salah satu mother of sport. Ini kita harus dukung, dan kini gymnastic masuk dalam kurikulum olahraga dari SD. Jadi ini sesuai dengan arahan bapak presiden inginkan pembinaan dan pembibitan," ujarnya.
Mengenai fasilitas latihan yang diharapkan Persani, Dito berjanji akan segera mewujudkannya. Sebelum masa jabatannya sebagai Menpora berakhir pada 2024, fasilitas itu akan menjadi prioritas.
"Untuk sarana prasarana seperti tadi yang sudah disampaikan Kemenpora bekerja sama dengan PUPR sedang memfinalisasi sentra pelatihan di Cibubur, yang memang salah satunya untuk gymnastic," kata Dito.
"Saya sudah melakukan pertemuan dengan PUPR dan sedang dalam tahap finalisasi. Saat itu kita meminta untuk menjadi prioritas. Secepat-cepatnya sebelum saya turun jabatan sudah ada progres signifikan," ujarnya.
Ditemui seusai acara, Rifda mengaku kondisinya semakin membaik. Ia pun percaya diri bisa tampil di Olimpiade. Karena itu dara 23 tahun ini berharap kebaikan hati Menpora membantu Persani untuk kebaikan gimnastik.
"Sekarang lebih optimistis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Target saya tahun ini adalah Asian Championship lolos, lalu Insya Allah lolos Olimpiade," kata Rifda soal target terdekatnya dalam dua tahun ke depan.