Perjuangan 4 Petarung Indonesia Demi Kontrak UFC
Empat petarung Indonesia akan memulai perjuangan di Road to UFC Season 2 akhir pekan ini di UFC Performance Institute, Shanghai, China. Kontrak UFC dan bertarung di pentas bergengsi jadi ambisi mereka.
Salah satu petarung Indonesia, Windri Patilima, akan bentrok dengan wakil Jepang Shin Haraguchi di kelas Lightweight pada Minggu (28/5). Petarung asal Bolaang Mongondow menjadikan perjalanan berliku hingga menjadi atlet sebagai motivasi jelang Road to UFC.
"Saya sempat kerja di toko sembako, terus antar-antar barang di pasar. Setelah itu pindah ke toko material, bongkar muatan kemudian ikut kerja [kuli] bangunan," kata Windri kepada CNNIndonesia.com.
"Awalnya saya jadi atlet itu ikut audisi di Manado. Di situ saya mulai belajar dan latihan dua bulan sebelum ikut audisi. Itu tahun 2018," ujarnya menambahkan.
Di balik ambisinya mendapat kontrak profesional UFC, terselip mimpi mulia dari petarung 29 tahun itu jika berhasil menembus panggung UFC. Ia ingin membawa sang ibu ke Tanah Suci untuk ibadah haji.
"Saya mau berangkatkan ibu saya naik haji. Saya juga ingin naik haji," ucapnya.
Motivasi tinggi juga dipegang oleh petarung Indonesia lainnya, Billy Pasulatan. Billy akan melawan petarung China, Ji Niushiyue, di kelas flyweight pada Sabtu (27/5).
Petarung asal Minahasa Utara, Sulawesi Utara, itu berhasil mengubah rasa dendam menjadi prestasi di dunia bela diri. Billy tak ingin amarah terus terkurung dalam dirinya.
"Dulu waktu SD dan SMP, badan saya termasuk kecil dibandingkan yang lain. Saya dianggap remeh dan sering berkelahi bahkan dikeroyok. Dari situ saya punya niat balas dendam. Karena itu saya ikut bela diri," ujar Billy.
"Setelah waktu berjalan, semua niat saya yang tadinya balas dendam justru tersalurkan lewat prestasi," ucapnya.
Petarung Indonesia lain yang turut melawan wakil China adalah Eperaim Ginting. Ia bakal menghadapi Daermisi Zhawupasi pada Minggu (28/5).
Satu kampung dengan Jeka Saragih di Tanah Karo, Sumatera Utara, menjadikan Eperaim ingin turut mengikuti jejak Jeka yang sudah mendapat kontrak dari UFC. Eperaim optimistis bisa menyelesaikan satu per satu pertarungan dengan kemenangan.
"Saya sangat terinspirasi dengan bang Jeka. Dia sangat berpengaruh bagi saya dan teman-teman di Sumatera Utara. Bang Jeka sudah membuktikan walaupun berasal dari kampung tapi bisa bersinar di pentas internasional," kata Eperaim.
Optimisme juga disampaikan oleh petarung Indonesia yang juga anggota TNI, Ronal Siahaan. Ia akan melawan Rei Tsuruya dari Jepang pada Sabtu (27/5).
Status prajurit ternyata tidak menghalangi mimpinya untuk menjadi atlet kebanggaan satuan dan Tanah Air.
"Dari instansi saya, pimpinan memberi waktu untuk saya berprestasi. Jadi untuk dinas dan latihan sudah saya bagi dan diatur oleh pimpinan. Sudah aman, karena ini juga bentuk pengabdian kepada instansi dan negara," ujar Ronal.
(ikw/har)