4. Liem Swie King (2002)
Liem Swie King masuk ke dalam BWF Hall of Fame pada 2002. Atlet yang dikenal sebagai 'Raja Smash' itu dianggap sebagai salah satu pebulutangkis paling hebat pada masanya.
Liem mempersembahkan tiga gelar Piala Thomas untuk Indonesia pada 1976, 1979, dan 1984 plus tiga gelar All England pada 1978, 1979, dan 1981.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sembilan medali emas SEA Games juga pernah diraih. Dominan di berbagai ajang kelas dunia membuat namanya hadir di dalam BWF Hall of Fame.
5. Susy Susanti (2004)
Dua tahun setelah 'King Smash' masuk dalam fatar BWF Hall of Fame, Susy Susanti resmi masuk menyusul. Ia dikenal sebagai salah satu tunggal putri terbaik sepanjang masa.
Susy adalah atlet wanita pertama yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade 1992 Barcelona. Ia juga pernah menjuarai Kejuaraan Dunia, Piala Sudirman, Piala Uber, dan SEA Games.
Ia pernah menerima tanda kehormatan berupa Bintang Jasa Utama pada 1992. Namanya semakin abadi usai masuk ke BWF Hall of Fame.
![]() |
6. Tjun Tjun (2009)
BWF resmi memasukkan nama Tjun Tjun ke dalam Hall of Fame pada 2009. Prestasi di sektor ganda putra jadi alasan bintang era 1970-an itu ke dalam jajaran elite.
Tjun Tjun pernah menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 1977. Tiga Piala Thomas pun berhasil diraih pada 1973, 1976, dan 1979.
Lima gelar juara All England Open juga pernah disabet di nomor ganda putra. Tjun Tjun akhirnya tercatat sebagai orang Indonesia keenam di Hall of Fame BWF.
7. Johan Wahjudi (2009)
Johan Wahjudi juga masuk ke BWF Hall of Fame pada 2009. Ia mencapai titik kejayaan bersama pasangannya di ganda putra, Tjun Tjun.
Johan meraih gelar Kejuaraan Dunia pada 1977. Kemudian dua trofi Piala Thomas pada 1976 dan 1979 juga berhasil didapatkan.
Dalam kesempatan multi ajang, Johan berhasil menyabet dua medali emas di SEA Games 1977 dan satu medali emas di Asian Games 1974.
8. Ricky Soebagdja (2009)
Ricky Soebagdja juga menjadi salah satu mantan atlet top Indonesia di dalam BWF Hall of Fame. Namanya resmi terdaftar pada 2009 lalu.
Ricky berhasil meneruskan tradisi emas di bulutangkis usai meraih medali emas Olimpiade 1996 Atalanta bersama Rexy Mainaky pada nomor ganda putra.
Ia juga pernah menjuarai beberapa turnamen bergengsi di dunia seperti Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan All England.
9. Rexy Mainaky (2009)
Rexy Mainaky turut masuk ke BWF Hall of Fame. Namanya semakin melesat setelah meraih medali emas Olimpiade 1996 Atalanta bersama Ricky Soebagdja.
Rexy juga pernah menjuara Kejuaraan Dunia, Asian Games, Piala Thomas dan Piala Dunia Bulutangkis yang seluruhnya diraih pada era 1990-an.
Setelah pensiun, Rexy pernah melatih bulutangkis Malaysia dan turut mengorbitkan ganda putra elite seperti Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong.
10. Liliyana Natsir (2022)
Liliyana Natsir jadi atlet Indonesia terakhir yang masuk ke dalam BWF Hall of Fame sejauh ini. Gelar itu didapatkannya pada 2022 lalu.
Nama Liliyana populer sebagai elite di nomor ganda campuran. Ia pernah meraih empat gelar Kejuaraan Dunia, satu Piala Dunia, dua Kejuaraan Asia, lima emas SEA Games, dan puncaknya medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Atlet yang akrab disapa Butet itu bahkan menduduki peringkat pertama ganda campuran bersama dua pasangan yang berbeda yakni Nova Widianto dan Tontowi Ahmad. Itu menjadi penegas bahwa Butet adalah salah satu yang terbaik pada eranya.
(ikw/nva)