Palestina Puji Stadion GBT: Punya Sejarah dan Semangat Perjuangan

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2023 17:16 WIB
Palestina puji wajah baru Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. ANTARA FOTO/MOCH ASIM
Jakarta, CNN Indonesia --

Palestina memuji kualitas dan nilai sejarah di balik nama stadion di Surabaya, termasuk Gelora Bung Tomo, yang akan jadi venue melawan Timnas Indonesia, Rabu (14/6).

Vice President of the Palestine Football Association (PFA), Susan Shalabi Molano, mengaku terkesan menyaksikan timnas Palestina menggelar latihan di lapangan itu.

"Nama lapangan itu memiliki nilai sejarah dan semangat perjuangan besar bangsa Indonesia," kata Susan Shalabi Molano dikutip Antara.

Setidaknya ada tiga stadion yang digunakan timnas Palestina dan juga Indonesia di Surabaya. Venue akan digelar di GBT, sementara tempat latihan berlangsung di Stadion 10 November dan Gelora Pancasila yang juga dikenal dengan nama Lapangan Thor.

Tak hanya Susan, pujian juga datang dari gelandang timnas Palestina Mohammed Rashid. Eks pemain Persib Bandung itu turut mengacungi jempol lapangan Stadion Gelora 10 November.

"Tempatnya sangat bagus, dan saya sangat enjoy (berlatih) di sini," kata gelandang andalan timnas Palestina tersebut.

Pujian juga datang dari pelatih kebanggaan Timnas Indonesia Shin Tae Yong. Menurutnya Stadion GBT kini jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Kala itu, STY memimpin Timnas U-20 bertanding di Kualifikasi Piala Asia U-20.

Pelatih asal Korea Selatan itu menilai kualitas rumput Stadion GBT meningkat signifikan dibanding tahun lalu.

"Memang lebih rapi daripada tahun kemarin, dan terlebih rumputnya yang juga lebih baik dari tahun kemarin. Jadi sudah sangat sempurna," katanya.

Stadion GBT sempat direnovasi kembali karena terpilih sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Sayangm GBT akhirnya menganggur karena FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

FIFA terpaksa memberikan slot tuan rumah kepada Argentina karena terjadi gelombang penolakan kedatangan timnas Israel ke Indonesia. Hal tersebut dianggap sebagai tindakan diskriminatif kepada salah satu negara anggota FIFA.

(jun/har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK