Jakarta, CNN Indonesia --
Shin Tae Yong sudah punya the winning team Timnas Indonesia. Karenanya skuad itu pula yang kemungkinan dimainkan pria 53 tahun tersebut saat menjamu Palestina.
Duel ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Rabu (14/6). Laga ini sekaligus pula menjadi pertandingan ke-34 Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia.
Dari 26 pemain yang dipanggil Shin, hanya dua pemain yang kondisinya kurang menguntungkan. Kebetulan kedua pemain tersebut sama-sama berkiprah di Eropa, yakni Shayne Pattynama dan Sandy Walsh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nahasnya Sandy mengalami cedera dan bakal absen melawan Palestina, sedangkan Pattynama datang paling telat ke pemusatan latihan. Pemain yang berkompetisi di Norwegia itu baru tiba di Surabaya pada Selasa (13/6).
Shayne niscaya masih belum dalam kondisi ideal di hari pertandingan. Bisa saja pemain 24 tahun berposisi bek sayap ini dimainkan, jika Shin menginginkan, tetapi kondisinya tentu kurang bugar.
Dengan kondisi ini, sepertinya Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan akan jadi pilihan utama sebagai bek sayap. Untuk tiga bek tengah, tak akan jauh dari Elkan Baggott dan Fachruddin Aryanto. Satu posisi bek lainnya bergantung pada kondisi Jordi Amat.
 Kondisi Jordi Amat jadi hal yang dinanti oleh Shin Tae Yong jelang pertandingan. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim) |
Bila Jordi Amat tidak dimainkan, bisa pula Rizky Ridho Ramadhan yang jadi pilihan. Semua bergantung pada kondisi Jordi Amat jelang laga nanti.
Untuk lini tengah, Marc Klok sepertinya kembali jadi pilihan. Pemain Persib Bandung ini kemungkinan bakal dimainkan dengan Rachmat Irianto kembali, seperti saat menang 3-1 atas Burundi. Keduanya sudah kompak.
Namun tak menutup kemungkinan Marselino Ferdinan jadi pilihan. Pemain muda yang berkiprah di kompetisi Belgia ini sebelumnya absen dan kini permainannya semakin matang, termasuk saat tampil dan meraih medali emas SEA Games 2023.
Selanjutnya Stefano Lilipaly, Dimas Drajat, hingga Dendy Sulistyawan bisa jadi pilihan di depan. Sebagai opsi, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri bisa jadi pilihan karena sudah panas dengan tampil bersama PSM Makassar.
Artinya pula the winning team Timnas Indonesia saat melawan Burundi, kemungkinan dipertahankan Shin menghadapi Palestina. Pelatih asal Korea Selatan ini biasanya tak mau terlalu banyak bereksperimen dalam laga-laga krusial.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Palestina datang ke Indonesia dengan ancaman yang cukup serius. Ini karena Palestina datang ke Surabaya dengan skuad beken yang disebut salah satu generasi terbaik negeri Kan'an.
Untuk pertandingan melawan Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Kamis (14/6), Palestina diperkuat 23 pemain. Dari jumlah itu lima di antaranya debutan dan sembilan lainnya adalah sisa dari generasi jaya.
Era jaya sepak bola Palestina ditandai dengan posisi di ranking FIFA. Peringkat ini jadi barometer karena mereka belum pernah meraih trofi prestisius, dikarenakan kondisi negara yang masih berperang melawan Israel.
Posisi terbaik Palestina di FIFA adalah ke-73. Itu tercipta pada 2018. Namun setelah itu posisi mereka terus melorot, bahkan sampai keluar 100 besar. Namun kini Palestina kembali masuk 100 besar.
Dalam empat pertandingan terakhir, Palestina tak pernah menelan kekalahan. Permainan tim asuhan Makram Daboub ini hampir mirip skuad 2018. Mereka progresif, suka pressing, dan efektif dalam serangan balik.
Bahrain, Yaman, Filipina, dan Mongolia tak berkutik di hadapan Palestina. Karenanya pula mereka ingin menjadikan Indonesia korban berikutnya. Sambutan hangat masyarakat Indonesia akan dibalas dengan permainan ciamik.
Bisakah Indonesia mengakhiri performa positif tim tamu? Kans sangat terbuka lebar. Asalkan skuad Merah Putih main kompak, dengan game plan yang diinginkan Shin, peluang akan terbuka dengan sendiri.
 Shin Tae Yong diyakini tidak akan menganggap duel lawan Palestina sebagai laga pemanasan lawan Argentina. (ANTARA FOTO/MOCH ASIM) |
Sejarah juga mencatat, Indonesia belum pernah kalah dari Palestina. Dalam dua pertemuan sebelumnya, 2011 dan 2012, Indonesia menang 4-1 dan imbang 1-1. Situasi memang sudah berubah, tetapi ini bisa menjadi motivasi.
Jika sebagain kalangan menyebut duel melawan Palestina adalah pemanasan sebelum menghadapi Argentina, Shin kiranya tak berpikir demikian. Sebaliknya ini menjadi modal untuk laga selanjutnya.
Kemenangan di pertandingan ini bisa memengaruhi mentalitas pemain. Menang artinya kepala bisa tegak melihat Argentina, sedangkan kalah bakal membuat nyali ciut sebelum bersua juara dunia 2022 Argentina.
Yang pasti Shin sudah punya the winning team. Tim yang dibangun sejak 2021 begitu tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022. Timnas Indonesia kini sangat punya modal untuk menaklukkan Palestina.
[Gambas:Video CNN]