ANALISIS

Segelas Anggur dari Argentina untuk Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2023 19:01 WIB
Bagi peminum anggur, ada teori tak tertulis, segelas itu jamu dan sebotol itu gering hulu. Pelajaran dari Argentina ke Timnas Indonesia pun begitu.
Marselino Ferdinan (7) jadi salah satu pemain yang mendapat sorotan. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)

Selepas laga yang disaksikan 56.060 pasang mata di Stadion Utama GBK itu, puja puji mengalir deras ke segelintir pemain Timnas Indonesia.

Asnawi Mangkualam misalnya, disanjung karena bisa 'mengantongi' talenta muda 18 tahun Alejandro Garnacho. Tampil sebagai kapten tim, Asnawi melakukan tiga tekel dan enam intersep sukses.

Performa Asnawi pada babak kedua memang terbilang gemilang. Namun tidak begitu di babak pertama. Sisi kanan yang dijaga Asnawi adalah taman bermain Argentina. Rizky Ridho sampai jatuh bangun menutupi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisi kiri yang dikawal Shayne Pattynama jarang diserbu. Kombinasi Shayne dan Elkan Baggott, membuat pemain Argentina berpaling. Sayang pada laga ini Shayne tiga kali membuat blunder.

Marselino Ferdinan tak luput dari pujian. Pemain yang berkiprah di Liga Belgia itu beberapa kali membuat akselerasi ciamik. Aksi-aksi ini disorot tajam dengan intonasi hiperbola.

Padahal, selain Shayne yang tampil di bawah performa, Marselino adalah pemain dengan jumlah kehilangan bola paling tinggi. Namun, dengan usia 20 tahun, Marselino pantas jadi harapan masa depan.

Dua contoh analisis hiperbola, yang umumnya terjadi di media sosial, kiranya tak berlangsung panjang. Gelas-gelas pujian yang dituangkan publik semoga tak ditenggak habis-habisan.

'Anggur' pujian, seperti sering terjadi di masa sebelumnya, bisa meninabobokan pemain. Hasil laga tak dibantai Argentina layak disyukuri, tetapi euforia kekalahan tak pantas digelorakan.

Pesepak bola Timnas Indonesia menyapa suporter usai pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023). Timnas Indonesia kalah dari timnas Argentina dengan skor 0-2.Marc Klok bertarung habis-habisan di lini tengah. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Ada dua agenda yang menantang di depan. Pertama play off kualifikasi Piala Dunia 2026, kedua Piala Asia 2023 (2024). Kualitas pemain akan diuji dalam ajang itu, bukan di agenda persahabatan.

Setelah ini PSSI sekiranya pula tak mengglorifikasi duel Timnas Indonesia versus Argentina. Pasalnya ada banyak catatan evaluasi penyelenggaraan acara yang perlu diperbaiki. Ini lebih layak digemakan.

Perjamuan malam yang indah itu; pertunjukan juara Piala Dunia 2022 di GBK, telah usai. 'Anggur' yang disajikan sepantasnya jadi vaksin, dan bukan malah membuat lengar Timnas Indonesia.

(abs/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER