Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut gaji wasit yang akan memimpin Liga 1 2023/2024 lebih besar dibanding gaji menteri.
Wasit tengah Liga 1, sebagaimana diputuskan PSSI pada 2022, digaji Rp10 juta per laga. Adapun hakim garis diganjar Rp7,5 juta per pertandingan, dan hakim gawang Rp5 juta per laga.
"Kalau kita mau wasit kita baik, kehidupan kesehariannya harus baik dulu. Makanya ada BPJS Kesehatan, lalu kita mendorong LIB memastikan wasit-wasit ini punya minimum berapa tiupan [pertandingan]," kata Erick.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, nanti yang reserved wasit pun kita jamin berapa tiupan [pertandingan], supaya ada kepastian hidup. Jangan kita menyalah-nyalahkan wasit, tetapi kita tidak peduli dengan keseharian mereka," ujarnya.
Mengacu hasil seleksi wasit Liga 1 yang dilakukan PSSI, ada 18 wasit yang dinyatakan lulus. Dengan kata lain masing-masing wasit akan memimpin 17 pertandingan dalam semusim.
"Ada 18 [wasit] yang bekerja di Liga 1. Mereka akan 17 kali tiup peluit [memimpin laga per musim]. Kalau sekali tiup peluit [dapat Rp10 juta], lebih tinggi gajinya dari menteri," kata Erick.
"Menteri Rp19 juta [per bulan]. Mereka [wasit] Rp20 juta. Alhamdulillah lebih tinggi. Selevel menteri. Harus bangga," ujar lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
Namun Liga 1 musim ini akan berlangsung lebih panjang. Biasanya Liga 1 rampung dalam delapan bulan, tetapi musim ini bisa mencapai 10 bulan, tidak termasuk fase championship.
Kompetisi akan berlangsung dari Juli 2023 hingga April 2024. Artinya pula belum tentu setiap bulan wasit memimpin dua pertandingan. Ada kans hanya memimpin satu laga dalam sebulan.
Mengacu Peraturan Pemerintah (PP) No 75 Tahun 2000 dan Keputusan Presiden RI Nomor 68 tahun 2021, gaji pokok menteri adalah Rp 5.040.000 per bulan dengan tunjangan Rp 13.608.000 per bulan atau Rp 18.648.000 per bulan.
(abs/har)