Jakarta, CNN Indonesia --
Skuad Timnas Indonesia tampil menjanjikan saat kalah 0-2 dari Argentina, tetapi kiranya belum cukup untuk bersaing di Piala Asia 2023 (2024).
Sebelum tampil di Piala Asia 2023 Qatar pada Januari 2024 mendatang, masih ada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung pada Oktober dan November.
Jika mengacu peringkat FIFA yang akan segera dirilis pada awal Juli, kemungkinan Indonesia bertengger di posisi ke-150. Artinya pula tim Merah Putih harus menjalani babak play-off (babak pertama) sebelum melaju ke kualifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu masih ada FIFA Matchday periode September. Periode ini bisa dimaksimalkan untuk menggelar dua pertandingan. Untuk lawannya saat ini belum diumumkan oleh PSSI.
Artinya pula ada satu momen bagi Shin Tae Yong menjaring pemain baru. Kebetulan Liga 1 2023/2024 sudah bergulir mulai 1 Juli. Liga musim ini bisa jadi ajang pemain unjuk gigi memikat perhatian STY.
Pemain-pemain yang tampil impresif berkesempatan dipanggil Shin Tae Yong. Sebaliknya pula pemain yang sudah jarang dipanggil, seperti Egy Maulana Vikri, berkesempatan mencuri ketertarikan Shin kembali.
Beberapa pemain yang tidak diberi menit main oleh pelatih asal Korea Selatan itu ketika melawan Palestina dan Argentina, pun kudu waspada. Mereka bisa tersisih jika performanya menurun di kompetisi.
Fachruddin Aryanto misalnya, tetap dipanggil dalam dua periode FIFA Matchday, tetapi pemain Madura United ini sama sekali tak ditampilkan. Usia dan kecepatan Fachruddin sepertinya jadi pertimbangan.
Tak ada jaminan pula bagi pemain lain seperti Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, atau Witan Sulaeman terus dipanggil Shin. Jika ada pemain yang menonjol, kans dipanggil sangat terbuka.
Kesan bahwa Shin Tae Yong ketergantungan pada pemain tertentu, juga tak mutlak. Selama pemain baru bisa menampilkan potensi di dalam kompetisi, ada pintu yang terbuka. Asisten pelatih atau direktur teknik PSSI niscaya memberi masukan.
Karenanya musim baru kompetisi harus dimanfaatkan para pemain. Mereka harus berjuang keras di klub agar mendapat tempat dan menunjukkan kualitas saat diberi kesempatan tampil.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Mengacu jadwal kompetisi yang dirilis PT Liga Indonesia Baru, ada 11 pekan kompetisi yang akan berjalan sebelum FIFA Matchday periode September.
Setidaknya, 10 pekan kompetisi bisa jadi sarana para pemain menunjukkan diri. Jumlah pekan yang berjalan ini sekaligus pula memperlihatkan tingkat kebugaran pemain sudah prima. Pemain sudah berada di kondisi terbaik.
Beberapa talenta yang mungkin bisa dilirik kiranya hampir merata untuk semua posisi, dari kiper hingga striker.
Pengecualian mungkin untuk pemain di luar negeri. Berkiprah di Eropa atau Asia, menunjukkan kualitas mereka diakui. Jika tak cedera, besar kemungkinan pemain seperti Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan tetap dipanggil.
Selepas Nadeo Argawinata tak dipanggil, Shin Tae Yong belum punya kiper utama untuk dijadikan pilihan.
Syahrul Fadil dan Ernando Ari mungkin dipertimbangkan karena pengalaman, tetapi tak ada jaminan pasti dipanggil. Reza Arya yang baru sekali dipanggil dan belum debut pun tak pasti masuk daftar skuad Skuad Garuda lagi.
Andy Setyo, Yance Sayuri, dan Fachruddin bisa pula tergeser. Keempatnya jadi cadangan di FIFA Matchday periode Juni yang jadi sinyal kualitas mereka masih dipertimbangkan.
Pemain-pemain seperti Hansamu Yama, Muhammad Ferarri, hingga Koko Ari, bisa menyela. Usia mereka juga masih muda, bahkan di usia emas, sehingga bisa dilirik jika tampil impresif bersama klub masing-masing.
[Gambas:Video CNN]
Dua pemain muda naturalisasi, Ivar Jenner dan Rafael Struick pun tak jaminan kembali dipanggil. Kesempatan telah diberikan STY, tetapi sepertinya belum menjawab kebutuhan pelatih 53 tahun itu akan pemain kunci.
Ramadhan Sananta atau bahkan Amiruddin Bagus Kahfi yang kembali ke Tanah Air dari dua musim perantauan di Eropa, bisa jadi pilihan. Kans itu tentu tergantung dari pemain menjaga diri dan mengasah teknik.
Untuk pemain-pemain senior, di atas 30 tahun, peluang pun tak benar-benar habis. Selama pemain bisa membuktikan diri lebih baik dari yang muda-muda, tak ada yang tak mungkin untuk masuk Timnas.
Apakah Liga 1 2023/2024 akan dipantau Shin? Pelatih 53 tahun itu mengakui suka menonton kompetisi, utamanya para asistennya. Oleh sebab itu liga musim ini harus dimaksimalkan. Bersinar di klub membuka peluang ke Timnas Indonesia.