Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni berpendapat pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti punya tugas berat jelang Piala Dunia U-17 2023.
Menurut Kusnaeni, tugas berat yang dimaksud adalah membawa Timnas Indonesia U-17 bersaing di Piala Dunia U-17 yang notabene memiliki level jauh lebih tinggi dari turnamen yang sudah diikuti, speerti Piala AFF U-16 dan Kualifikasi Piala Asia U-17.
Timnas Indonesia U-17 sendiri memiliki rapor, usai Piala AFF U-16 2022, Indonesia tidak lolos dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya fondasi tim yang juara piala AFF itu untuk menghadapi kualifikasi piala asia U-17 tapi tidak lolos. Artinya tim ini belum cukup kuat untuk bersaing di level Asia. Karena itu fokusnya pelatih harus memperkuat tim," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/8).
"Ukurannya jelas, kita juara Asia Tenggara tapi di Asia belum cukup kuat. Nah, ini yang kita ikuti kan Piala Dunia, maka harus buat tim yang dua kali lebih kuat dari AFF. Tidak bisa tambal sulam tapi harus dua kali lebih kuat," ujarnya menambahkan.
Tantangan selanjutnya yang akan dihadapi adalah proses pemusatan latihan atau Training Camp (TC). Kusnaeni berpendapat, mempersiapkan tim dengan waktu kurang dari enam bulan memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
"Masalahnya waktu untuk membangun tim tidak sebentar. Tim U-20 dibentuk STY dua tahun lebih, ada TC, uji coba di Korea, di mana-mana. Itu dua tahunan sampai terbentuk tim yang kuat," ucap Kusnaeni.
"Ini akan menjadi tantangan luar biasa bagi Bima Sakti karena persiapan tidak sampai enam bulan. Kalau saya melihat, PSSI memahami itu makanya yang dipercaya itu Bima Sakti," tutur Kusnaeni menambahkan.
Piala Dunia U-17 akan berlangsung di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember mendatang. FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah pada Jumat (23/6) lalu untuk menggantikan Peru yang tidak siap menggelar turnamen dua tahunan tersebut.