Sebagai pemain, Rahmat mendapatkan 'berkah' besar ketika Kevin menunjuk dirinya sebagai pasangan berikutnya. Di sektor ganda putra Indonesia, persaingan yang ada terbilang ketat.
Rahmat yang baru berusia 20 tahun tentu menyadari hal tersebut. Sejauh ini Rahmat bersama Rayhan Nur Fadillah masih berada di belakang senior-senior mereka.
Dengan menjadi pasangan Kevin, Rahmat bakal bertemu sosok pemain yang sudah berpengalaman menghadapi kerasnya persaingan level atas. Kevin akan jadi pembimbing Rahmat untuk menyelami ketatnya kompetisi ganda putra kelas dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bukan berarti semua hal ditumpukan pada Kevin. Rahmat juga harus bisa menjawab tantangan dan kepercayaan yang diberikan. Bila Rahmat bisa memberikan respons yang apik, ada harapan yang bisa dipupuk bahwa kariernya bakal mendapatkan lonjakan besar.
Perbedaan usia yang cukup jauh, delapan tahun, seharusnya tidak jadi halangan. Ada contoh-contoh nyata di generasi sebelumnya bahwa perbedaan usia yang signifikan tidak selalu menjadi halangan. Nova Widianto dan Liliyana Natsir pun berjarak delapan tahun saat mereka dipersatukan sebagai duet di lapangan.
Selain Rahmat, Kevin juga dituntut untuk memberi pembuktian. Kevin yang pernah ada di singgasana nomor satu dunia, harus kembali memulai segalanya dari awal.
![]() |
Perjuangan untuk kembali ke puncak, dengan beban yang jauh lebih besar dibandingkan delapan tahun silam saat ia mulai mencuri perhatian bersama Marcus, akan jadi tantangan yang terus setia menanti jawaban Kevin Sanjaya.
Dalam posisi duet Rahmat/Kevin, Kevin akan jelas-jelas bertindak sebagai senior dan pemimpin di lapangan. Kevin yang akan menentukan ritme main duet Rahmat/Kevin, baik dari segi teknik maupun dari segi mental.
Hal ini sepertinya yang bakal jadi tugas baru bagi Kevin. Karena dalam formasi duet Kevin/Marcus, posisi kedua pemain terbilang sejajar atau bahkan Marcus bisa disebut lebih senior dari segi usia sehingga punya peran sebagai sosok yang lebih mengayomi.
Kali ini, Kevin harus bisa menjadi pembimbing yang baik untuk Rahmat. Sehingga saat Rahmat berdiri di lapangan, ketegangan yang ia rasakan hanya didapat dari lawan dan atmosfer laga, bukan karena berdiri bersebelahan dan berdampingan dengan Kevin Sanjaya.
(ptr)