Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan dirinya akan memimpin langsung divisi perwasitan kompetisi sepak bola Indonesia sebagai Ketua Komite Wasit.
"Komite wasitnya itu dipimpin saya sendiri, supaya tidak ada intervensi nanti. Komite-komite lain yang akan diumumkan kita lagi bicara satu dan lainnya," kata Erick di Danareksa, Jakarta, Rabu (5/7).
Soal alasan turun tangan, Erick mengungkapkan demi kebaikan sepak bola Indonesia. Ini tak lain karena penugasan dan kepemimpinan wasit sangat disorot kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi komite wasit saya pimpin sendiri. Kalau ada yang aneh-aneh kan bisa dihukum seumur hidup langsung. Karena memang komitmennya seperti itu kan," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Erick kembali menyinggung soal hukuman seumur hidup bagi pelanggar. Tak hanya dihukum seumur hidup, para pelaku juga akan dibawa ke meja hukum agar dapat hukuman pidana.
"Ketika saya bertemu pak Kapolri, ada dua proseskan, kalau di pihak kepolisiannya berbeda kalau di PSSI dihukum seumur hidup untuk wasit, pemain, pengurus, maupun pemilik [klub]," katanya.
"Karena kalau cuma dihukum penjara dua, tiga tahun nanti balik lagi [mengatur sepak bola Indonesia]. Tapi kalau [dihukum] seumur hidup ga boleh di bola gatal-gatal itu," ucapnya menjelaskan.
Sebelumnya dan biasanya Komite Wasit dipegang anggota Komite Eksekutif (Exco). Baru kali ini Ketua Umum PSSI turun tangan langsung mengemban amanah sebagai Ketua Komite Wasit.
Soal dugaan adanya praktek suap dalam tes wasit Liga 1 dan Liga 2 beberapa waktu lalu, Erick membantah. Namun ia tidak menutup mata jika memang ada bukti praktek suap menyuap.
"Kalau ada kasih saya, nanti saya gigit sendiri. Karena yang pasti itu sudah ada pengawasan dari Jepang. Tapi kalau ada kasih saya, biar saya gigit. Mumpung komite wasit," kata Erick.