Jakarta, CNN Indonesia --
Seperti hidup, kadang di atas dan kadang di bawah. Inilah situasi yang terlihat di awal persaingan kompetisi Liga 1 2023/2024.
Rans Nusantara FC dan Dewa United yang musim lalu berada di dasar klasemen Liga 1, kini justru memimpin klasemen Liga 1 2023/2024.
Walaupun baru dua pertandingan yang dijalani, namun ibarat 'Tim Bayi Ajaib', dua klub yang baru lahir 2021 itu mampu tampil perkasa di awal Liga 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu Barito Putera yang musim lalu terseok-seok di papan bawah, kini juga mampu menempati peringkat keempat klasemen sementara Liga 1 2023/2024.
Dalam dua pertandingan awal Rans Nusantara FC sukses menyapu bersih kemenangan kandang dan tandang yang membuat Raffi Ahmad sang pemilik klub full senyum.
Di laga perdana Rans sukses mengalahkan Persikabo 2-1. Kemudian pada pertandingan kedua Rans menang 2-1 saat bertamu ke markas Bhayangkara FC.
Secara kualitas, lawan yang dihadapi Rans di dua pertandingan awal punya nama besar. Walaupun Persikabo dan Bhayangkara FC memang belum menemukan bentuk permainan terbaiknya lantaran tak pernah menang di dua awal Liga 1 musim ini.
Selain itu perubahan di jajaran pelatih dan perombakan pemain juga berpengaruh besar pada kekuatan Rans di Liga 1 musim ini.
Di samping itu perubahan jajaran manajemen dengan Raffi Ahmad selaku pemilik klub turun gunung menjadi Presiden Rans Nusantara FC serta kembalinya Hamka Hamzah ke tim.
Kemudian direkrutnya Tigorshalom Boboy dan Ekin Gabriel Surbakty untuk membantu di jajaran manajerial memberikan semangat baru bagi Rans untuk meningkatkan prestasi di musim ini.
Kejutan juga dilakukan Dewa United di awal kampanye Liga 1 musim ini. Tak tanggung-tanggung, Egy Maulana Vikri cs ini sukses membenamkan Arema FC di kandang dan melibas juara bertahan PSM di laga tandang.
Kesuksesan Dewa United ini juga tak lepas lantaran manajemen berani jor-joran untuk mendatangkan beberapa pemain mahal di Liga 1 2023/2024. Teranyar Dewa United membeli gelandang Timnas Indonesia Ricky Kambuaya dari Persib Bandung.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Sebaliknya, tim tiga besar di Liga 1 musim lalu PSM, Persija, dan Persib kini berada di luar posisi delapan besar klasemen Liga 1 2023/2024. Bahkan Bali United yang biasa menghuni papan atas dan finis di peringkat kelima musim lalu, kini justru jadi juru kunci Liga 1 2023/2024 usai menelan dua kekalahan.
PSM kini berada di peringkat ke-15 klasemen sementara usai meraih satu kemenangan dan menelan satu kekalahan. Tim Juku Eja mencetak dua gol dan tiga kali kebobolan di dua pertandingan.
Sementara Persib kini berada di peringkat ke-10 klasemen sementara Liga 1 2023/2024 dengan mengemas dua poin usai dua kali imbang. Persib mencetak empat gol dan kebobolan empat gol di awal musim ini.
Sedangkan Persija seolah tak mau jauh dari Persib kini berada satu setrip di bawah tim Maung Bandung yakni di urutan ke-11 dengan mengemas dua poin dari dua kali imbang. Persija hanya mampu mencetak satu gol dan kebobolan satu gol dari dua pertandingan awal.
Situasi ini seharusnya dapat menjadi alarm bagi PSM, Persija, dan Persib. Mereka harus mengesampingkan status sebagai tim penghuni papan atas musim lalu.
PSM, Persija, dan Persib harus ingat bahwa ada tim-tim lain yang sudah mempersiapkan mental, fisik, taktik, teknik, strategi, dan bujet yang tidak main-main demi mengapai target juara Liga 1 musim ini.
Bagusnya, pelatih Persija Thomas Doll sudah menyadari bahwa penampilan tim Macan Kemayoran di awal musim ini sangat tidak bagus. Doll mengakui tak suka melihat permainan Persija.
Pelatih asal Jerman itu menilai Persija banyak melakukan kesalahan dan sering kehilangan bola dalam permainan.
[Gambas:Video CNN]
"Saya bisa katakan bahwa permainan melawan Pesikabo sangat tidak bagus. Ini sama seperti pekan lalu ketika kami melawan PSM. Terlalu banyak kesalahan taktikal dan semuanya mudah kehilangan bola," ucap Doll.
Namun, bagi Rans dan Dewa United yang sudah menunjukkan penampilan impresifnya di awal musim ini juga tidak boleh santai.
Kompetisi Liga 1 masih panjang, jangan sampai mereka kehabisan bensin dan terancam degradasi lagi.
Ingat pada musim lalu Rans Nusantara FC hanya mampu meraih tiga kemenangan dari 34 pertandingan Liga 1. Sementara Dewa United hanya mampu meraih delapan kemenangan di Liga 1 musim lalu.
Ibarat gajah duduk di atas pohon, kini posisi keduanya masih bisa terjatuh ke papan bawah lagi jika tidak mampu menjaga konsistensi permainan.