Jakarta, CNN Indonesia --
Erik ten Hag kembali menunjukkan kuasanya sebagai orang nomor satu di Manchester United.
Pelatih asal Belanda itu langsung membuat keputusan besar di pramusim. Ten Hag mencopot ban kapten dari lengan Harry Maguire.
Keputusan ini jadi bukti lainnya dari ketegasan Ten Hag. Sebelum ini, mantan pelatih Ajax Amsterdam itu memenangi 'perang' melawan Cristiano Ronaldo yang akhirnya hijrah ke Al Nassr dan disebut jadi faktor yang membuat David de Gea memutuskan pergi dari Old Trafford.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maguire jadi 'korban' lainnya dari perubahan yang tengah dilakukan oleh Ten Hag di MU. Perubahan yang berjalan cukup positif jika acuannya rapor MU musim lalu.
Maguire pun kecewa berat dengan keputusan Ten Hag. Hal ini lantaran ia kehilangan jabatannya yang sudah diemban selama tiga setengah musim sejak ditunjuk jadi kapten pada era Ole Gunnar Solskjaer.
Namun langkah perubahan yang dilakukan Ten Hag ini sejatinya tidak mengejutkan. Ini dikarenakan sejak kedatangannya, performa Maguire tidak pernah benar-benar meyakinkan.
Maguire sering jadi sasaran kritik karena kerap tampil buruk. Kemampuannya dalam memimpin tim juga terus dipertanyakan oleh fans dan pakar sepak bola di Inggris.
Dari segi profil, Maguire jelas kalah mentereng dengan nama-nama macam Nemanja Vidic atau Wayne Rooney yang pernah jadi kapten MU. Setan Merah memang pernah dipimpin pemain seperti Michael Carrick hingga Antonio Valencia yang tidak didukung nama besar , tetapi penampilan yang ditunjukkan di lapangan membuat keduanya minim jadi bahan perdebatan.
Keputusan Ten Hag mencopot ban kapten Maguire juga masuk akal karena pemain asal Inggris itu sudah jarang dimainkan. Di posisi bek tengah, Maguire hanya pilhan kelima setelah Lisandro Martinez, Raphael Varane, Victor Lindelof, hingga Luke Shaw yang cukup sering diplot pada posisi tersebut musim lalu.
Di Liga Inggris musim lalu, Maguire hanya delapan kali main sebagai starter dari 16 penampilan. Secara keseluruhan, Maguire menghabiskan musim lalu dengan status sebagai pemain pelapis.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Kekecewaan Maguire kini berjalan beriringan dengan pertanyaan siapa yang akan jadi kapten baru MU. Jika melihat peluang maka Bruno Fernandes jadi calon favorit.
Fernandes dengan masa baktinya yang lebih lama jelas lebih favorit ketimbang pemain-pemain petarung seperti Casemiro atau pun Lisandro Martinez yang berstatus muka baru di MU. Tim asal Manchester itu juga punya Marcus Rashford dan Luke Shaw yang sudah lama bersama tim tetapi kecil peluang bagi kedua pemain dipilih sebagai kapten tim
Fernandes merupakan deputi Maguire sejak musim 2021 sampai dengan musim lalu. Peran pemain yang direkrut dari Sporting Lisbon ini juga terbilang sentral buat tim sejak kedatangannya tahun 2020 lalu.
Pemain asal Portugal itu merupakan nyawa dalam permainan MU. Bukan hanya bertugas sebagai kreator, gol-gol yang dicetak Fernandes turut berperan menentukan hasil yang diraih tim.
Fernandes juga sosok yang ekspresif di lapangan. Ekspresi frustrasi kerap diperlihatkan sang pemain jika permainan rekan setim atau tim tidak sesuai harapan saat pertandingan.
Pemain berusia 28 itu memiliki sikap sebagai seorang pemimpin di lapangan dan yang juga penting Fernandes merupakan sosok pemain kunci. Pemain yang reguler bermain di setiap pertandingan.
Namun Fernandes bukan tanpa kekurangan. Tingkahnya saat berada di lapangan juga seringkali menuai cibiran.
Selain doyan melakukan protes ke pengadil, pemain yang pernah memperkuat Udinese ini dianggap terlalu mudah jatuh alias terlalu lembek di lapangan.
Momen Fernandes jatuh setelah benturan dengan pemain lawan jadi pemandangan yang lazim. Terlepas dari keras ataunya tidaknya pelanggaran yang dilakuka pemain lawan.
Fernandes perlu mengoreksi aspek ini jika pada akhirnya resmi jadi kapten The Red Devils. Pemain kelahiran Maia, Portugal wajib memperlihatkan sikap petarung di lapangan layaknya Roy Keane, Wayne Rooney, atau kapten-kapten MU pada era sebelumnya.
Jika aspek ini bisa dikurangi, Fernandes akan jadi sosok kapten yang ideal buat MU. Ia akan jadi sosok pemain yang hebat di lapangan dan minim kontroversi karena aksi teatrikalnya di lapangan.
[Gambas:Video CNN]