Persib Bandung resmi mengontrak Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia, Rabu (26/7). Bisakah Hodak membuat Maung Bandung melejit di Liga 1 2023/2024?
Kalau melihat statistik, kansnya sangat besar. Karier kepelatihan Hodak banyak dihabiskan di Asia Tenggara. Ia mengawali karier di Malaysia lantas ke Kamboja, sebentar ke China dan kembali ke Malaysia lagi, kemudian ke Indonesia dan balik ke Malaysia lagi.
Semua tim yang ditangani Hodak, kecuali PSM, berbuah gelar. Tak adanya gelar saat bersama Juku Eja, julukan PSM, tak lain karena kariernya seumur jagung. Hodak pergi meninggalkan tim saat datang wabah mematikan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun statistik mentereng Hodak tak bisa jadi acuan saat menangani Persib. Ini karena Persib punya latar belakang yang berbeda dari klub lainnya. Jajaran pelatih Persib selama era Liga 1 bisa menjadi acuan.
Mario Gomez, Miljan Radovic, Robert Rene Alberts, hingga Luis Milla Aspas, bukan pelatih kaleng-kaleng. Kendati demikian pelatih-pelatih ini tak ada yang bisa memberikan prestasi dan usianya terbilang singkat di Kota Kembang.
Dengan ratusan ribu pendukung Persib, Hodak dipastikan tak bisa tenang menangani tim. Tekanan besar akan dihadapi pelatih 52 tahun tersebut. Belum lagi gejolak internal di tubuh Persib sering jadi sandungan.
Satu memori yang masih terngiang di publik Makassar saat menangani PSM, Hodak relatif otoriter. Pemain yang tidak bisa diatur, Willem Jan Pluim misalnya, bisa dipaksa Hodak tunduk seperti keinginannya.
Bisakah hal sama berlaku di Persib? Kiranya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, atmosfer di dalam Persib tak akan sama dengan klub yang pernah ditangani sebelumnya, termasuk Johor Darul Ta'zim dan Kuala Lumpur City FC.
Setidaknya tiga hingga lima hasil pertandingan Persib di Liga 1 musim ini, pekan kelima hingga ke-10, akan menjadi kunci. Jika bisa membawa Persib merangkak naik dari zona degradasi, kepercayaan bahkan cinta akan tumbuh.
Sebaliknya, ketika hasil negatif yang diraih, suara sumbang akan menggema. Bahkan bukan tidak mungkin kampanye 'Hodak Out' akan menggema. Ini biasa, sebab klub Indonesia punya kebiasaan seperti itu di era media sosial.
Yang belum juga terjawab, siapa yang akan mendampingi Hodak dalam menakhodai Persib. Pasalnya Milla pergi diiringi hengkangnya tiga asisten pelatih kepercayaan. Siapa yang mendampingi Hodak hingga kini belum terjawab.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>