Ada yang percaya, otak di balik sukses Hodak di Asia Tenggara adalah asisten pelatih Nenad Bacina. Kini pria Kroasia itu tak ikut Hodak melatih Persib.
Bacina saat ini terikat kontrak dengan klub Arab Saudi, Al Fayha FC. Bacina menjadi direktur akademi klub kasta teratas Liga Arab Saudi tersebut pada Desember 2022. Bacina terpaksa berpisah dengan Hodak.
Sejak ditinggal Bacina, performa Kuala Lumpur City FC, dianggap kurang mentereng, meski tak sepenuhnya akurat. Saat ini Kuala Lumpur City FC menempati peringkat ketujuh klasemen sementara Liga Super Malaysia 2023. Tidak terlalu buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuala Lumpur City FC juga baru mencapai laga final Piala FA Malaysia 2023. Pada partai puncak itu tim asuhan Hodak menyerah 0-2 dari Johor Darul Ta'zim (JDT). Kekalahan ini disebut wajar sebab JDT jauh lebih superior.
Laju Kuala Lumpur City hingga partai final disebut sebagai bukti Hodak masih bertangan dingin. Tanpa Bacina, tim yang tidak bertabur bintang itu bisa melaju ke kejuaraan paling bergengsi di Malaysia tersebut.
Setidaknya ini sedikit menjawab keraguan akan kualitas kepelatihan Hodak. Memang ada peran besar asisten pelatih, tetapi dalang besarnya tetaplah pelatih kepala, dalam hal ini Hodak itu sendiri.
Yang menarik, Hodak diperkenalkan Persib sebagai pelatih baru hanya sejam setelah diumumkan berpisah dengan Kuala Lumpur City. Dengan kata lain ada operasi senyap yang dilakukan Persib sehingga Hodak lebih memilih ke Indonesia.
Pemain Persib seperti Ezra Walian mungkin salah satu yang bahagia dengan kehadiran Hodak. Saat Hodak menangani PSM, Ezra menjadi striker andalan meski ada striker asing sebagai pesaing utama Ezra.
Yakob Sayuri juga mencuat dalam asuhan Hodak. Pemain berposisi bek sayap atau winger itu tampil garang dalam ajang kontinental, Piala AFC 2020. Padahal sebelumnya nama Sayuri belum terlalu diperhitungkan.
Ini jadi isyarat bahwa pemain-pemain Persib yang sebelumnya kurang mendapat jam terbang bisa dapat kepercayaan Hodak. Tak bisa dimungkiri saat Milla melatih, pemain bawaannya yang dominan dimainkan.
Pembawaan kepelatihan Hodak yang disebut otoriter dan tak punya relasi psikologis dengan pemain Persib kiranya bisa menjadi pencerah. Namun itu harus dibuktikan dalam lima laga Liga 1 2023/2024 atau sebelum jeda kalender internasional.