Jakarta, CNN Indonesia --
Entah kebetulan atau tidak, hasil undian kejuaraan yang diikuti Timnas Indonesia di semua level usia terbilang menguntungkan sejak era kepemimpinan PSSI saat ini.
Erick memimpin PSSI sejak 14 Februari 2023 dan Dewi Fortuna menaungi. Undian SEA Games 2023 misalnya, menempatkan Timnas Indonesia U-23 di grup mudah. Pada akhirnya Garuda Muda meraih medali emas.
Usai itu ada dalam undian Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Indonesia tergabung di Grup K bersama Turkmenistan dan Taiwan. Grup ini terbilang enak untuk Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama Indonesia masuk Grup D Piala Asia 2023 bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Indonesia memang tak diunggulkan di grup ini, tetapi kejutan saat melawan Vietnam dan Irak berpotensi terjadi.
Ada pula Piala AFF U-23 2023 yang menempatkan Indonesia di grup enak bersama Malaysia dan Timor Leste. Meski tak ada target tinggi dari PSSI di ajang ini, jalan Indonesia diyakini akan mulus pada fase grup.
Dan, pada Kamis (27/7), tiga undian berlangsung dengan hasil yang menyenangkan. Pertama, Indonesia akan melawan Brunei Darussalam pada fase pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berselang tiga jam, Timnas Indonesia masuk Grup F fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 jika bisa menyingkirkan Brunei. Lawan yang sudah menanti tim Garuda adalah Irak, Vietnam, dan Filipina.
Sejam berikutnya, Indonesia resmi masuk Grup F Asian Games 2022 (2023) di China. Lawan yang akan dihadapi Garuda Muda dalam pesta olahraga Benua Asia ini adalah Korea Utara, Taiwan, dan Kirgistan.
Dari semua agenda yang akan diikuti Timnas Indonesia, baik untuk senior maupun U-23, relatif menguntungkan. Hanya hasil undian Piala Asia 2023 yang dirasa relatif berat, meski hanya Jepang yang di atas kertas sulit diatasi.
Kebetulan pula, semua ajang yang undiannya sudah berlangsung, akan ditangani Shin. Hanya di Asian Games 2022 saja Shin tak akan terjun langsung, sebab Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI, yang ditugaskan turun tangan.
Apakah ini pertanda jalan mulus Shin Tae Yong di Timnas Indonesia? Secara teknis kontrak Shin di Timnas Indonesia akan habis pada Desember 2023. Namun nasibnya akan dipastikan selepas Piala Asia 2023. Pencapaian Timnas jadi acuan.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Melihat hasil-hasil undian kejuaraan yang akan diikuti Timnas Indonesia, jalan prestasi Shin Tae Yong bersama tim Merah Putih berpeluang cerah atau melampaui target PSSI.
Jika itu yang terjadi, kontrak Shin di Timnas Indonesia sangat terbuka untuk diperpanjang. Bila itu menjadi kenyataan, Shin akan menciptakan rekor. Ia akan jadi pelatih pertama Timnas yang kontraknya lebih dari empat tahun.
Saat dikontrak PSSI pada Desember 2019, Shin sudah membuat rekor. Pria asal Korea Selatan ini adalah sosok pertama yang mendapat amanah melatih Timnas Indonesia dengan durasi empat tahun.
Saat ini kepelatihan Shin di Timnas Indonesia cukup memuaskan banyak kalangan, meski tak sedikit pula yang menggugat. Saat pencapaian Indonesia selama 2023 ini memuaskan, dukungan kepadanya akan menguat.
Otomatis pula PSSI akan menjaring opini publik. Dalam artian prestasi Timnas akan menjadi jalan lapang bagi pelatih 53 tahun ini untuk membuat rekor baru di tubuh PSSI dan Timnas Indonesia.
Di atas kertas, potensi prestasi sangat terbuka. Dari ajang Piala AFF U-23 2023, Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Asian Games 2022, dan Kualifikasi Piala Dunia 2026, hanya Jepang lawan terberat. Adapun Irak dan Vietnam, di atas kertas tidak terlalu berat.
Irak memang menghuni peringkat ke-70 FIFA dan Vietnam ke-95, namun ini tak bisa menjadi ukuran penuh. Walau Indonesia berada di urutan ke-150, kekuatan Indonesia diyakini lebih baik dari posisi tersebut.
Peremajaan yang dilakukan Shin mulai membuahkan hasil. Pemain-pemain muda yang dipromosikan sejak 2021 kini semakin menjanjikan. Beberapa di antaranya Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan.
[Gambas:Video CNN]
Belum lagi pemain keturunan, diaspora, atau naturalisasi yang kini membela Indonesia. Pemain seperti Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Rafael Struick membuat permainan Indonesia tampak cukup menjanjikan.
Dan, kembali ke paragraf awal tulisan ini, diakui atau tidak kehadiran Erick Thohir membuat Timnas Indonesia seolah-olah dalam keberuntungan. Uji coba melawan Argentina jadi bukti PSSI serius mengangkat harkat Timnas.
Namun, sukses Timnas selalu terkorelasi dengan level kompetisi. Saat semua kompetisi berjalan baik dan rapih, utamanya Liga1, dampak positifnya ke Timnas akan terasa. Kompetisi inilah yang jadi pekerjaan rumah Erick di PSSI.