Naik Pamor Panjat Tebing dan Doa Emas Olimpiade 2024
Panjat tebing Indonesia kini mendunia. Tak heran jika Indonesia pun berambisi mengejar emas di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Olahraga panjat tebing masuk ke Indonesia sekitar periode 1960-an, dengan pasukan TNI AD menggunakan Tebing 48 Citatah, Bandung, Jawa Barat, sebagai tempat latihan.
Panjat tebing makin berkembang dalam dekade-dekade berikutnya. Tebing buatan atau panjat dinding (wall climbing) mulai dibuat di Indonesia pada 1988.
Pembuatan wall climbing pertama itu diikuti dengan terbentuknya Federasi Pemanjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI) yang berubah menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) pada 1992.
Sejak itu pemanjat-pemanjat Indonesia mencatatkan namanya di podium kemenangan. Agung Ethi Hendrawati, Yuyun Yuniar, Evi Neliwati, Ronald Mamarimbing, meraih prestasi hebat di pentas dunia.
Prestasi-prestasi itu jadi bukti Indonesia sudah hebat di panjat tebing, khususnya nomor speed, dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Capaian apik itu berlanjut hingga kini dengan nama-nama baru, mulai dari kemunculan Aspar Jaelolo, Aries Susanti Rahayu, Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, hingga Rajiah Sallsabillah.
Atlet-atlet tersebut seperti 'generasi emas tim speed Indonesia' yang membantu Merah Putih meraih tiga medali emas di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Gelar juara dunia nomor speed yang dicetak Aries Susanti Rahayu di Piala Dunia IFSC 2018 di Chongqing, China, membuat nama panjat tebing makin populer di Indonesia. Kala itu Aries mengalahkan Elena Timofeeva dari Rusia dengan catatan waktu 7,51 detik.
Tidak hanya itu, dalam tiga tahun terakhir, perolehan poin gabungan atlet speed putra dan putri menempatkan Indonesia sebagai pemuncak klasemen di IFSC.
"Momentum yang paling kita dapat, ketika teman-teman mempersembahkan tiga medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lalu," ucap Dewan Penasihat FPTI Sapto Hardiono.
"Karena beberapa teman-teman di daerah, di klub, dan komunitas mendapatkan banyak peminat usai Asian Games 2018, sehingga mereka akhirnya agak kewalahan dalam melakukan pembinaan, khususnya yang junior-junior karena begitu membludaknya peminat," kata Sapto menambahkan.
Seiring prestasi hebat atlet-atlet speed, pamor cabang panjat tebing mulai meningkat di Indonesia.
Tim panjat tebing Indonesia bahkan berpeluang mencetak sejarah baru di Paris 2024, menjadi cabang olahraga non-badminton pertama yang mampu merebut medali emas di ajang Olimpiade.
Pada Olimpiade 2024 yang digelar 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 mendatang, cabang panjat tebing akan berlangsung pada 5-10 Agustus.
Dalam momen itu juga Tim Merah Putih berambisi mencapai mimpi membawa pulang medali emas Olimpiade. Saat ini Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di panjat tebing, khususnya nomor speed putra dan putri.
Pemanjat Indonesia dari kategori putra dan putri tidak saja sering naik podium dalam turnamen level dunia, tetapi juga memecahkan rekor.
Veddriq Leonardo adalah pemegang rekor dunia speed putra sampai saat ini. Rekor itu dibuat Veddriq saat mencatatkan waktu 4,90 detik di Piala Dunia IFSC Seoul, Korea Selatan, 28 April 2023.