Shin Tae Yong telah memimpin Timnas Indonesia dalam 35 pertandingan. Hasilnya 17 kali menang, 9 kali imbang serta 9 kalah. Dari jumlah itu siapa pemain tersubur?
Pemain dengan jumlah gol tertinggi selama Timnas Indonesia ditangani Shin adalah Witan Sulaeman. Pemain Persija Jakarta ini melesakkan delapan gol dari 30 pertandingan.
Hanya saja Witan tak bisa membela Timnas melawan Turkmenistan. Ini karena 'Baby Shark' membela Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 pada 6-12 September 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyumbang gol terbanyak berikutnya adalah Egy Maulana Vikri dengan enam gol dari 16 laga, disusul Ricky Kambuaya dan Evan Dimas yang sama-sama mengoleksi enam gol.
Nama terakhir sudah lama tidak dipanggil ke Timnas Indonesia. Evan terakhir kali membela Merah Putih di Piala AFF 2020 (2021). Performa Evan memang sedang menurun.
Karenanya muncul anggapan Shin lebih mengutamakan striker hantu untuk Timnas Indonesia. Maksudnya pemain bukan striker diminta jadi ujung tombak dari lini kedua.
Menyaksikan gol-gol Timnas Indonesia, banyak di antaranya tercipta dari lini kedua atau bahasa kerennya lewat proses 'coming from behind'. Ini solusi yang dikedepankan Shin.
Oleh sebab itu tak mengherankan Shin memanggil gelandang subur. Kambuaya, Rachmat Irianto, Saddil Ramdani, Egy, Klok, Yakob Sayuri, Lilipaly, hingga Adam Alis, semuanya haus gol.
Terutama Lilipaly harus dimaksimalkan. Pemain Borneo FC ini hampir mirip dengan Spasojevic yang kurang garang bersama Timnas Indonesia racikan pelatih asal Korea Selatan itu.
Sejak dipanggil Shin pada 2022, Lilipaly baru tampil lima kali dan nirgol. Era sebelumnya, dari 2013 hingga 2019, Lilipaly tampil 24 kali dan menyumbang tiga gol.
Memang bukan jumlah yang tinggi, tetapi ketajamannya di klub sedang menanjak. Musim lalu Lilipaly mengoleksi sembilan gol di Liga 1 dan musim ini sudah lima gol.
Menariknya, Lilipaly juga tak menjadi ujung tombak di Borneo FC. Pemain 33 tahun ini dominan bermain di sayap atau di belakang striker sebagai tukang tembak jarak jauh.
Apakah Lilipaly bisa menjadi striker hantu ala Shin di Timnas Indonesia saat melawan Turkmenistan? Potensinya ada, tinggal bagaimana racikan pria 53 tahun itu.