Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia sempat dipuji tinggi saat hanya kalah 0-2 dari Argentina, sehingga nyali Garuda dipertanyakan ketika menjamu Turkmenistan.
Masih garangkah nyali Timnas Indonesia saat melawan Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Jumat (8/9) malam? Apakah performa tim asuhan Shin Tae Yong ini masih gagah?
Saat melawan Argentina pada 19 Juni 2023, sistem bertahan Indonesia begitu solid. Jika tidak karena kualitas lawan yang jauh di atas Indonesia, mungkin saja hasil akhirnya imbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mentalitas, nyali, semangat juang, soliditas, dan performa seperti melawan Argentina ingin kembali dilihat. Memang, perasaan melawan Turkmenistan dan Argentina pasti beda, tetapi di sini poinnya.
Untuk pertandingan melawan Turkmenistan, Shin juga tidak bisa menurunkan skuad yang sama seperti saat melawan Le Albiceleste. Ini karena delapan pemain membela Indonesia U-23.
Delapan pemain yang kini absen adalah Ernando Ari, Rizky Ridho, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Witan Sulaeman, dan Ivar Jenner.
Ini belum termasuk Yakob Sayuri dan Dimas Drajad yang harus absen karena cedera. Artinya hanya tersisa Asnawi Mangkualam, Jordi Amat, Marc Klok, dan Dendy Sulistyawan dari skuad melawan Argentina.
Berarti pula duel melawan Turkmenistan jadi semacam unjuk gigi para pemain yang dicadangkan ketika jumpa Argentina. Pemain seperti Saddil Ramdani dan Stefano Lilipaly bisa unjuk kebolehan.
Dua pemain berposisi winger ini sama-sama sedang moncer di liga. Saddil garang bersama Sabah FC di Liga Super Malaysia, sedangkan Lilipaly menggebrak bersama Borneo di Liga 1.
Ricky Kambuaya yang sempat menurun performanya di Persib Bandung, juga mulai menemukan sentuhan terbaiknya. Mentalitas Ricky sudah pulih begitu hijrah ke Dewa United.
Pemain yang kembali ke Timnas Indonesia, seperti Egy Maulana Vikri dan Nadeo Argawinata, juga layak diperhitungkan. Istilahnya, kesempatan kedua yang diberikan Shin, tak boleh disia-siakan.
Mampukah para cadangan melawan Argentina ini menunjukkan etos tak kalah besar saat melawan Turkmenistan? Nyali besar para pemain ingin dilihat dalam pertandingan ini.
Baca lanjutan di halaman sebelah>>
Debut pemain naturalisasi selalu jadi sorotan. Itu pula yang akan dialami Sandy Walsh. Kualitasnya akan diukur oleh masyarakat Indonesia dalam pertandingan FIFA Matchday tersebut.
Apalagi performa pemain naturalisasi yang debut selama era kepelatihan Shin, tidak terlalu mengecewakan. Elkan Baggott misalnya, langsung dapat pujian dalam debutnya.
Ketenangan dan kematangan Jordi Amat juga diapresiasi pecinta Timnas Indonesia. Performa Rafael Struick dan Ivar Jenner pun tak mengecewakan. Hanya aksi Shayne Pattynama saja yang agak dikritik.
Namun Shayne debut dalam kondisi belum pulih 100 persen dari cedera. Apalagi lawan yang dihadapi Argentina. Karenanya pula kali ini Shayne absen karena tak ingin kembali mengecewakan.
Artinya pula kini sorot mata masyarakat Indonesia akan mengarah ke Sandy. Publik sudah tak sabar ingin melihat aksinya karena sudah tertunda tiga kali, dari Piala AFF, lawan Burundi, hingga Argentina.
Sebagai pemain yang berkiprah di kasta tertinggi sepak bola Belgia bersama KV Mechelen, kualitas Sandy diyakini lebih baik dari pemain Timnas Indonesia kebanyakan.
Hal ini yang ingin dilihat publik. Harapannya, Sandy tak hanya atraktif menjaga pos pertahanan yang dikawalnya, tetapi juga memberi dampak positif dalam urusan penyerang tim Merah Putih.
Musim ini Sandy sudah tampil lima kali bersama Mechelen dalam Jupiler Pro League 2023/2024. Meski belum mencetak gol dan assist, bek sayap ini jadi pilihan utama timnya.
Debutan lain yang juga dinanti aksinya adalah Wahyu 'Hulk' Prasetyo dan Dzaky Astaf. Wahyu tampil gemilang bersama PSIS Semarang dan Dzaky kian matang dalam asuhan Bernardo Tavares di PSM Makassar.
[Gambas:Photo CNN]
Memang tak ada jaminan para debutan ini akan diberi kesempatan main, tetapi Shin rajin meregenerasi. Dari pertandingan ke pertandingan ada saja pemain yang debut di Timnas Indonesia.
Apakah kali ini giliran mereka, termasuk Aji Kusuma? Tak ada jaminan. Yang utama bagi Shin adalah etos kerja di lapangan latihan dan kesesuaian taktik yang akan diterapkan.
Seperti halnya tes naik kelas, Timnas Indonesia sudah melewati ujian Argentina dengan nilai bagus. Kini tinggal dibuktikan lagi apakah tim Garuda apakah sudah benar-benar naik kelas.
[Gambas:Video CNN]