Jakarta, CNN Indonesia --
Duel Timnas Indonesia U-23 kontra Taiwan dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (9/9) harus dijadikan sarana pesta gol oleh tim asuhan Shin Tae Yong.
Rizky Ridho dan kawan-kawan tak boleh setengah hati. Maksudnya, meremehkan kekuatan lawan bisa berakibat negatif. Penampilan terbaik selayaknya langsung diperlihatkan sejak awal.
Apalagi surplus gol akan sangat memengaruhi posisi di papan klasemen Grup K. Saat ini puncak klasemen dikuasi Turkmenistan setelah menghajar Taiwan dengan skor 0-4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah skor yang diciptakan Indonesia dan Turkmenistan nantinya akan menentukan seandainya di laga kedua berakhir imbang. Penentuan pemuncak klasemen tergantung selisih gol.
Seandainya nanti kalah dari Turkmenistan pada Selasa (12/9), Indonesia tetap punya peluang lolos. Itu tergantung perbandingan surplus gol Grup K dengan runner up grup lain.
Itu mengapa laga melawan tim-tim yang dianggap lemah dijadikan sarana mengumpulkan gol. Dari grup lainnya tergambar bahwa semua berlomba menciptakan banyak gol.
Sebagai contoh, Brunei sudah dibantai Jordania 0-9, lalu Guam digulung 0-6 oleh Vietnam, lantas Pakistan menyerah 0-6 dari Jepang, dan Afghanistan menyerah 1-8 dari Uzbekistan.
Masih dari grup lainnya ada Makau yang disikat 0-13 oleh Irak, Filipina yang dihajar Thailand 0-5, juga Laos yang disikat Australia dengan skor 1-7. Pesta gol jadi tujuan.
Karenanya pula Garuda Muda tak boleh kasihan pada Taiwan. Sebanyak mungkin gol harus diciptakan agar bisa menjadi modal menantang Turkmenistan pada laga selanjutnya.
Kabar baiknya, Indonesia U-23 punya daftar pemain yang subur bersama klub dalam Liga 1 2023/2024. Sedikitnya ada beberapa nama yang bisa ditonjolkan jadi mesin gol.
Selain Ramadhan Sananta, ada Witan Sulaeman, Rafael Struick, dan Hokky Caraka. Ada pula Marselino Ferdinan yang sering mencetak gol bersama Timnas Indonesia.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Pertandingan kualifikasi berbeda dengan turnamen. Saat turnamen biasanya disusun program agar performa puncak tercapai saat final, tetapi di kualifikasi semua kemampuan dikeluarkan.
Tak ada istilah menyimpan tenaga. Mengingat Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 hanya dua laga, kemampuan terbaik sepantasnya dikeluarkan sejak pertandingan pertama.
Kekhawatiran kekuatan dibaca lawan, bukan saatnya pula jadi alasan. Dalam pertandingan kualifikasi semacam ini malahan saling gertak sejak awal. Ini jadi semacam perang psikologis.
Perang psikologis biasanya tercipta dalam laga kualifikasi dengan sistem terpusat. Indonesia U-23 pun sepantasnya mengingatkan lawan akan kualitas permainan yang dimiliki.
Tanpa bermaksud meremehkan Taiwan, Indonesia U-23 unggul segalanya. Menghadapi tim yang didominasi atlet-atlet kampus atau universitas harusnya bisa diatasi dengan mudah.
Apalagi Shin punya daftar pemain yang merata. Semua posisi, dari kiper hingga striker, didominasi pemain-pemain dengan jam terbang internasional, termasuk bersama tim senior.
 Kemenangan dengan selisih lebih dari empat gol bakal menguntungkan Timnas Indonesia U-23 karena dengan begitu Skuad Garuda Muda hanya perlu hasil imbang di duel lawan Turkmenistan. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA) |
Komposisi menyerang habis-habisan sekiranya pula ditampilkan Shin. Tak ada alasan bagi pelatih asal Korea Selatan itu untuk bermain bertahan. Taiwan bukan lawan tipikal penyerang.
Untuk pertandingan ini bisa pula Shin menurunkan pemain yang dianggap pelapis. Pemain seperti Titan Agung atau Reyhan Hannan layak diberikan kesempatan debut.
Tentu pula itu dilakukan ketika kemenangan besar sudah di depan mata. Tanpa kemenangan besar, misal Taiwan mampu bertahan dengan kompak, serangan kudu ditingkatkan.
Sejarah mencatat, Timnas Indonesia (di semua lapisan usia) terakhir kali menang besar di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018. Ketika itu Indonesia menang 15-1. Usai itu tak ada lagi pesta gol.
Karenanya laga kali ini bisa menjadi sarana untuk pesta gol. Bukan pesta gol untuk gaya-gayaan atau mempermalukan lawan, tetapi mencari modal menatap laga krusial.
[Gambas:Video CNN]