5 Kekacauan MotoGP India: Visa, Hotel Mahal, hingga Ancaman Virus

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2023 05:30 WIB
MotoGP India 2023 mengalami kekacauan di berbagai aspek kurang dari satu pekan jelang balapan pada Minggu (24/9).
Tim-tim MotoGP harus merogoh kocek lebih dalam di MotoGP India. (REUTERS/JENNIFER LORENZINI)

2. Hotel Mahal

Biaya akomodasi MotoGP India 2023 dianggap sangat mahal. Hal itu disampaikan oleh bos tim Liqui Moly Moto3 Peter Ottl.

"Ini adalah salah satu balapan paling mahal. Harga hotelnya sangat tinggi," kata Ottl dikutip dari Speedweek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah hotel juga dikeluhkan oleh bos tim PrustelGP, Florian Prustel. Ia bahkan khawatir dengan kebersihan makanan di India.

3. Masalah Kargo

Masalah kargo jadi salah satu yang jadi perhatian pada persiapan MotoGP India 2023. Kendaraan yang digunakan untuk mengirim logistik dianggap tak sesuai standar.

Panitia lokal menggunakan truk trailer untuk mengangkut perlengkapan tim dari bandara New Delhi ke Sirkuit Buddh.

Barang yang dibawa pun tanpa boks pelindung untuk mencegah kerusakan. Meski beberapa kiriman dikabarkan telat, sejauh ini tak ada barang rusak akibat pengiriman yang dianggap kurang layak.

4. Harga Selangit untuk Antar-Jemput

Awak media yang meliput MotoGP India 2023 mengeluhkan mahalnya biaya mobilitas untuk bertugas di India.

Seorang fotografer ditagih 150 euro atau Rp2,4 juta untuk menyewa sepeda motor skutik selama tiga hari.

Untuk tim balap, kocek yang dikeluarkan lebih besar lagi. Tim kecil harus merogoh kocek untuk menyewa mobil jemputan hingga 8 ribu euro atau Rp131, sedangkan tim besar bisa memakan biaya hingga Rp329 juta.

5. Ancaman Virus Nipah di India

Wabah penyakit menjadi kekhawatiran usai tersiarnya berita korban Nipahvirus meninggal sebanyak dua orang di India.

Pemerintah India sempat menerapkan lockdown untuk wilayah Kerala. Beruntung, lokasi MotoGP India 2023 berjarak 2.600 kilometer dari wabah tersebut.

Kendati demikian penyelenggara tetap menaruh kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit. Karena itu pengawasan terhadap orang yang berasal dari Kerala diterapkan.



(ikw/jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER