LAPORAN DARI HANGZHOU

Kisah Volunteer Indonesia: Capek, Bangga, dan Makanan Halal

CNN Indonesia
Minggu, 08 Okt 2023 15:01 WIB
Asma Binti Cholis, mahasiswi Indonesia di Hangzhou bercerita soal pengalaman mendampingi Tim Merah Putih di Asian Games 2023.
Timnas Indonesia disebut meminta minuman boba jelang terbang pulang ke Tanah Air. (NOC Indonesia/Naif Al’As)

Secara khusus, Asma juga menceritakan kenangan menarik yang tak terlupakan saat mendampingi Timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri di Asian Games 2023.

"Waktu jalan-jalan. Waktu itu kita beli milk tea boba. Waktu itu belinya sudah menit-menit akhir. Sebenarnya kita sudah enggak mau beli milk tea boba itu karena sudah malam banget. Tapi akhirnya kita beli juga dan ternyata mereka suka. Nah waktu mereka mau pulang ke Indonesia, waktu di bandara mereka nanya ke saya ingin milk tea boba yang waktu itu. Itu tuh lucu banget ya," ucap Asma.

"Saya sendiri bantuin Timnas Indonesia dari berbagai hal. Saya juga temenin belanja dan cari oleh-oleh. Enggak [ribet] sama sekali [mengurus atlet]. Mereka itu sangat bersahabat dan semuanya kita malah jadi teman. Tidak ada gap antara atlet dan volunteer. Kita ngobrol luwes. Apalagi ada beberapa atlet yang sama satu daerah sama saya [Malang] jadi ngobrol pakai bahasa daerah itu nyambung," kata Asma menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asma sendiri merupakan mahasiswi tahun ketiga di Chi Chiang University of Technology. Namun karena pandemi Asma baru bisa menjalani pendidikan akademi secara langsung di China sejak Januari 2023.

Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi mahasiswa Indonesia di China terutama soal perbedaan budaya.

"Pertama, tantangannya komunikasi. Dari awal tidak semua teman-teman itu bisa bahasa Mandarin, tapi pakai bahasa Inggris. Nah akhirnya harus belajar dulu. Kedua itu toilet. Toiletnya di sini pakai tisu dan kebersihannya menurut saya benar-benar kurang. Bedalah sama Indonesia. Itu yang sangat culture shock ya," ucap Asma.

"Makanan halal juga susah. Masjid besar di Hangzhou juga cuma ada satu. Kalau cari tempat salat di venue juga pasti tidak ada. Terus tempat wudhu juga susah. Kalau di Indonesia kan ada beberapa kamar mandi umum yang ada ember yang kita bisa ambil wudhu ya. Di sini kadang tidak ada wastafel," kata Asma menambahkan.

Sebagai solusinya makan makanan halal, perempuan asal Malang itu mengaku kerap masak sendiri di tempat tinggalnya di China. Sedangkan kalau untuk salat dia biasa menjamak salat atau menggabungkan dua salat dalam satu waktu.

"Kalau makanan halal aku masak, aku stok bahan-bahan di kulkas untuk masak sendiri. Kalau salat pokoknya cari tempat yang kering saja. Kalau tidak sempat ya dijamak," kata Asma.

(rhr/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER