Kisah Volunteer Indonesia: Capek, Bangga, dan Makanan Halal
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hangzhou China, Asma Binti Cholis, menjadi salah satu volunteer atau sukarelawan yang mendampingi kontingen Indonesia selama berjuang di Asian Games 2023.
Asma bersama 39 rekannya sudah satu bulan membantu segala kebutuhan kontingen Indonesia yang berjuang di Asian Games 2023 di Hangzhou China, mulai dari penjemputan, komunikasi, perjalanan, hingga kepulangan tim ke Tanah Air.
Dia mengaku terkesan bisa menjadi bagian yang membantu kontingen Indonesia di Asian Games edisi ke-19 tersebut.
"Kesan saya, yang juga mewakili rekan-rekan saya sebagai volunteer, tentunya sangat-sangat bangga bisa ikut serta di bagian dari kontingen Indonesia dan tim Indonesia untuk sama-sama mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga khususnya," ucap Asma.
"Kalau kita hitung dari persiapan Asian Games sampai nanti selesai Asian Paragames jadi sekitar dua bulan [menjadi volunteer tim Indonesia], Asma menambahkan.
Asma mengaku sangat gembira menjadi volunteer tim Indonesia, meskipun tugas ini sangat melelahkan. Namun, menurutnya semua kelelahan itu dapat terbayar setelah melihat atlet Indonesia bisa memperoleh kemudahan.
"Kalau saya sendiri senang banget. Kalau dikata capek, ya capek, tapi semua terasa terbayarkan setelah kita berhasil mendatangkan atlet-atlet waktu kita jemput mereka di bandara, terus lihat mereka tanding, bahkan kita bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman atlet. Itu semuanya terbayar sih capeknya," ucap Asma.
Berbagai kenangan menarik pun telah dirasakan Asma setelah selama satu bulan mendampingi atlet Indonesia di Asian Games 2023.
"Cerita paling menariknya adalah waktu itu kita dikabarkan minus 30 menit untuk jemput atlet. Sedangkan rombongan atlet itu ada 60 orang dan kita harus mengantarkan atletnya dari bandara ke empat venue yang berbeda dan semuanya itu ada di empat kota. Menurut saya itu yang paling menarik karena menantang," kata Asma.
"Jadi kita ada sebuah masalah nih dan kita harus memecahkan itu dengan cepat dan tangkas karena teman-teman atlet juga sudah capek [usai perjalanan]. Kalau atlet kan fisiknya sangat-sangat harus diperhatikan jadi tidak boleh sampai kecapekan, jadi kita berusaha untuk mengerjakan semua secepat mungkin dan seefektif mungkin," ucap Asma menambahkan.