Rekor tak pernah tumbang selama lebih dari tiga dekade bisa terus berlanjut. Ini terlihat dari daftar pemain yang dipanggil oleh STY pada babak pertama kualifikasi.
Pemain yang berkarier di luar negeri seperti Elkan Baggott, Shayne Pattynama, Marselino Ferdinan, Saddil Ramdani, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Rafael Struick masuk dalam daftar panggil. Sedangkan pemain lainnya seperti Ivar Jenner dan Jordi Amat terpaksa tidak didatangkan karena cedera.
Untuk menambal pemain yang berhalangan hadir, STY memanggil pemain berpengalaman seperti Fachruddin Aryanto. Selain itu, STY juga menambah stok dengan memanggil Dzaky Asraf dan Hokky Caraka ke tim senior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dzaky yang pernah dipanggil ke tim senior kontra Burundi FIFA Matchday belum pernah debut. Begitu juga dengan Hokky dan Arkhan Fikri yang baru promosi. Tiga pemain yang sebelumnya memperkuat tim kelompok umur itu dipandang layak mendapat menit bermain lantaran performa yang menjanjikan.
Memanggil pemain berpengalaman dan memadankannya dengan tiga calon debutan berkualitas tinggi jadi isyarat sang pelatih tak ingin main-main lawan Brunei.
STY sadar betul bahwa kejutan bisa terjadi kapan saja di sepak bola dan dia harus mempersiapkannya. Tak ada jaminan Indonesia dengan ranking FIFA 147 sudah pasti menang lawan Brunei yang ada di posisi ke-191.
Brunei punya satu sosok kunci yang bisa jadi pendukung dalam menghadapi Indonesia. Mantan pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, kini menjabat sebagai direktur teknik timnas Brunei.
Bukan tak mungkin Munster sudah melakukan bisik-bisik strategi dan karakter pemain Indonesia dengan pelatih timnas Brunei, Mario Rivera. Ini perlu diwaspadai.
Karena itu, akan lebih bijak jika STY mengerahkan kekuatan penuh di leg pertama dan mengincar gol sebanyak-banyaknya. Jika bisa terwujud, maka STY punya fleksibilitas lebih tinggi dalam meramu racikan baru di leg kedua.