STY memasang Dimas Drajad sebagai juru gedor Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu menaruh kepercayaan penuh untuk Dimas meski yang bersangkutan belum mencetak gol di Liga 1 musim ini bersama Persikabo.
Kepercayaan pelatih dibayar tuntas oleh Dimas. Catatan hattrick di leg pertama jadi bukti Dimas punya ketajaman di lini depan.
Pergerakan tanpa bola membuat Dimas berada di posisi yang tepat pada setiap golnya. Sayangnya Dimas tak bermain di leg kedua akibat kondisi yang kurang prima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Striker muda Timnas Indonesia, Hokky Caraka tampil impresif lawan Brunei. Sama seperti Sandy dan Ridho, Hokky selalu jadi starter di kedua leg.
Hokky tak nampak canggung meski baru pertama kali tampil untuk tim senior. Di leg pertama, pemain 19 tahun itu nyaris mencetak gol andai bola sundulannya tak membentur tiang.
Di leg kedua Hokky semakin menggila. Ia menorehkan dua gol dan satu assist untuk membawa Indonesia meraih kemenangan meyakinkan.
Tampil sebagai cadangan tak menghalangi Ramadhan Sananta untuk tampil bagus. Ia menegaskan kualitasnya sebagai striker haus gol.
Bomber Persis Solo itu selalu tampil sebagai pemain pengganti. Namun ia berhasil mempersembahkan tiga gol untuk skuad Garuda.
Sananta mencetak dua gol di leg pertama kemudian membukukan satu gol di leg kedua. Catatan ini membuktikan Sananta layak mendapat satu tempat utama di lini depan Timnas Indonesia.