Prestasi dan PR Besar Olahraga Era 9 Tahun Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2023 11:19 WIB
Sembilan tahun Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dan dunia olahraga menjadi salah satu fokus pembenahannya.
Masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Jokowi di dunia olahraga. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dunia olahraga era 9 tahun Jokowi juga memiliki pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan. Djoko Pekik Irianto berpendapat PR besar adalah realisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Dalam DBON terdapat target jangka panjang bagi Indonesia untuk finis di peringkat kelima perolehan medali Olimpiade 2044 mendatang. Karena itu ia berharap ada peningkatan prestasi atlet Indonesia di setiap edisi pesta olahraga dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bicara PR, tentu skema yang sudah dibuat terkait dengan Desain Besar Olahraga Nasional [DBON], itu kan program jangka panjang tahun 2045 sasaran 'Indonesia Emas'. Lalu kita menargetkan peringkat lima di olimpiade 2044. Di olimpiade terakhir kita peringkat ke-55. Oleh karena itu DBON harus diimplementasikan secara riil," kata Djoko.

Selain peningkatan prestasi di panggung dunia, Djoko berpendapat bahwa Jokowi masih perlu mengembangkan olahraga ke lingkup yang lebih luas. Dalam hal ini industri olahraga, studi olahraga, dan olahraga pariwisata harus jadi fokus presiden.

"Termasuk PR-nya yaitu mengedepankan olahraga sebagai tiga pilar yaitu sports industry, sports science, dan sports tourism. Ini tentu harus di-breakdown ke program yang melekat dan integrasi dengan yang sudah ada. PR-nya itu kira-kira," ucapnya.

Sementara mantan atlet bulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad, menyoroti janji pemerintah yang belum terealisasi, yakni dana pensiun bulanan kepada atlet peraih medali Olimpiade. Ia mengatakan pemerintah melalui Kemenpora sempat menjanjikan Rp20 juta per bulan untuk mereka yang medali emas.

"Saat itu pak Menpora pak Imam [Nahrawi] menjanjikan pensiunan atlet untuk peraih emas sebesar Rp20 juta," kata Tontowi kepada CNNIndonesia.com.

"Saya dan Butet [Liliyana Natsir] sudah menghadap pak Jokowi bahwa pemerintah akan mengapresiasi bulanan untuk atlet peraih medali Olimpiade. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum terealisasi," ia menambahkan.

Tontowi dan rekan-rekan sesama mantan atlet Olimpiade sempat mempertanyakan nasib kepada Menpora saat ini, Dito Ariotedjo. Namun dirinya belum mendapatkan titik terang sampai sekarang.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER