Cerita Tera di Balik 2 Emas Asian Games: Ibadah dan Kurangi Main HP

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Okt 2023 10:00 WIB
Atlet menembak Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra mengungkap faktor-faktor non-teknis berperan penting dalam prestasi yang diraih di Asian Games.
Muhammad Sejahtera Dwi Putra beraksi di arena menembak Asian Games 2023. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pemerintah berencana kasih bonus untuk atlet berprestasi. Apa rencana Anda dengan bonus itu?

Saya ingin punya rumah, entah bentuknya seperti apa tapi ingin punya sendiri. Kemudian saya ingin beli alat-alat penunjang latihan.

Orangtua Anda bukan atlet. Tapi, apa yang faktor pendorong hingga jadi atlet?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motivasi saya terbentuk ketika sudah gabung ke tim. Saat mahasiswa baru saya belum terpikir mau jadi atlet.

Saya kuliah di UNJ jurusan olahraga. Di UNJ itu wajib menekuni satu olahraga di luar mata kuliah.

Latar belakang saya sepak bola, tapi saya kurang yakin di sana. Saya melihat pamflet di mading kampus dan coba ikut.

Saya masuk kontingen Jawa Barat di PON Jabar 2016. Tapi saat itu tidak dimainkan, saya tidak mengerti. Karena masih anak baru, terima saja.

Kapan Anda yakin jadi atlet menembak?

Saat saya masuk pelatnas tahun 2016. Saya ikut seleksi nasional di tahun 2015.

Atlet menembak itu alat-alatnya disediakan federasi atau siapa?

Disediakan federasi. Tapi bisa juga pakai punya sendiri kalau mau lebih baru senjatanya.

Bagaimana latihan seorang atlet menembak ketika berada di rumah?

Kalau di rumah saya istirahat penuh. Paling olahraganya berbenah rumah kayak menyapu, yang penting berkeringat saja.

Menurut Anda, olahraga menembak itu mahal?

Faktanya memang mahal. Pertama tentu senjatanya, kemudian peluru, sewa lapangan kalau untuk umum.

Banner Testimoni

Berapa harga senjata yang biasa Anda pakai?

Kalau yang biasa saya pakai itu Rp110 juta. Kalau yang tipe lama sekitar Rp95 juta. Itu belum teleskopnya yang bisa sampai Rp60 juta.

Apa hal terpenting yang perlu dimiliki seorang atlet menembak?

Pertama mental, kedua fisik, dan ketiga disiplin. Walaupun saya sering kesulitan disiplin waktu, tapi kalau latihan saya berusaha disiplin.

Jika mata minus, masih bisa jadi atlet menembak?

Yang penting punya basic menembak dulu, lebih mudah kalau memang awalnya atlet menembak. Kalau sudah minus ketika mulai menembak bakal sulit.

Pakai kacamata juga tidak apa-apa. Tinggal beli kacamata khusus yang aman. Aset terbesar atlet menembak itu mata.

Bagaimana cara menjaga kesehatan mata?

Kurangi main handphone. Kalau makanan sih tidak ada. Main handphone itu berpengaruh sekali, kalau di pesawat yang ada layar itu tidak pernah saya tonton.

Saya tidak kuat main handphone dalam waktu lama. Kalau di pesawat saya lebih banyak tidur.

Biasanya cedera seperti apa yang sering dialami atlet menembak?

Cedera psikis. Karena atlet menembak itu yang ditekan adalah pikiran. Kita harus fokus saat bertanding karena durasinya sebentar, tapi persiapannya bertahun-tahun.

Itu alasan kenapa saya bilang mental jadi hal paling penting yang harus dimiliki. Kalau tidak punya, sulit itu.

Apa mimpi terbesar Anda sebagai atlet?

Saya ingin juara di olimpiade, bukan hanya jadi peserta tapi ingin jadi juaranya.



(jal/ikw/nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER