TESTIMONI

Ahmad Jayadi: Cerita Raja Sentul dan Cerita Lawan 'Si Nyentrik' Rossi

CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2023 19:05 WIB
Legenda balap motor Indonesia Ahmad Jayadi cerita soal balapan lawan Valentino Rossi pada GP125 di Sirkuit Sentul.
Ahmad Jayadi terkesan dengan Valentino Rossi saat tampil di Sirkuit Sentul. (Dok Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap pembalap pasti akan terkesan jika bisa tampil di kejuaraan dunia atau Grand Prix. Alhamdulillah saya dapat kesempatan tampil di GP125 yang digelar di Sirkuit Sentul pada 1996 dan 1997 sebagai pembalap wild card.

Bisa dibilang di era modern saya adalah salah satu pembalap pertama Indonesia yang tampil di Grand Prix. Meskipun sebenarnya di era lamanya ada Om Benny Hidayat yang juga pernah ikut Grand Prix tapi mungkin tidak pernah disiarkan. Tapi, kalau di era modern bisa dibilang saya pelopor di Grand Prix.

Saya juga senang sekali bisa dapat pengalaman balap bersama Valentino Rossi di GP125 di Sirkuit Sentul pada 1997. Meski saya tahu diri karena ini kejuaraan dunia. Kalau patok target menang apalagi bisa mengalahkan Rossi ya enggaklah. Saya mainnya rileks saja. Apalagi Rossi itu sudah juara-juara terus di GP125 pada 1997. Kalau di 1996 dia tidak tampil di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bisa dibilang aura bintang dan nyentrik-nya Rossi itu memang sudah terlihat sejak dia masih muda. Saya pun sangat terkesan karena bisa bertemu dengan bintang-bintang balap dunia yang selama ini cuma bisa dilihat di televisi saja.

Di GP500 ada Mick Doohan. Saat itu dia welcome banget sama pembalap-pembalap wildcard. Mereka mau mau ngajarin kami. Tidak ada yang macam-macam dan tidak ada yang sombong. Saya pun sempat say hello dengan Rossi dan Doohan.

Tapi bagi saya tampil di GP125 itu adalah pengalaman baru karena dari cara naik motor GP125, riding position, cara belok, secara teori semuanya berbeda dari motor-motor yang pernah saya naiki sebelumnya.

Jelang GP125 Indonesia waktu itu saya sempat dilatih khusus oleh gurunya Norick Abe. Dia pesan ke saya waktu itu 'jika semakin cepat motor Anda, maka Anda harus semakin merunduk dan harus jarang bangun!'. Saya pun harus belajar cepat dalam waktu terbatas karena motor saya itu baru datang satu bulan sebelumnya dan saya cuma bisa berlatih beberapa kali.

Hasilnya pada GP125 Indonesia 1996 saya finis ke-21, lalu pada GP125 Indonesia 1997 saya gagal finis karena terjatuh. Tidak masalah karena positifnya saya dapat pengalaman berharga dan setelah itu kepercayaan diri saya dalam balapan semakin bertambah.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Kecelakaan Parah Sampai Dikira Sudah Meninggal

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER