Sebanyak 2.348 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Aman Bacuya yang merupakan pengamanan perhelatan Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta.
Piala Dunia U-17 digelar di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Sejumlah venue yang digunakan, baik untuk pertandingan maupun latihan, di Jakarta antara lain adalah Jakarta Internasional Stadion (JIS), Stadion Madya, serta Lapangan ABC Gelora Bung Karno, dan Stadion Sumantri Brojonegoro.
"Polda Metro Jaya menggelar personel dimana seluruhnya berjumlah 2.348 yang dilibatkan dalam operasi ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Metro Jaya telah menggelar apel pasukan dalam untuk persiapan pengamanan Piala Dunia U-17 yang digelar di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya hari ini.
Dalam amanatnya Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto menyampaikan ada beberapa hal yang harus diantisipasi oleh para personel yang bertugas saat melakukan pengamanan.
Kerumunan di pintu masuk stadion, kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas, gesekan atau konflik antar suporter termasuk dalam hal yang wajib diantisipasi.
Selain itu yang juga perlu diantisipasi adalah potensi pengadangan maupun penyerangan terhadap pemain, ofisial, maupun wasit, dan mewaspadai aksi pelemparan flare atau cerawat ke dalam lapangan.
Sokongan kepada negara-negara yang terlibat konflik juga masuk dalam hal yang diantisipasi aparat keamanan.
"Keenam [terkait] spanduk yang dibawa suporter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina. Tujuh, aksi ancam bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI Polri," tutur Suyudi.
Kata Suyudi, personel juga harus mengantisipasi potensi kejahatan konvensional, potensi aksi aksi sabotase jalannya rangkaian Piala Dunia U-17, hingga jadian kontijensi dan bencana alam.
Dalam kesempatan itu, Suyudi juga meminta kepada seluruh personel untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apapun saat melakukan tugas pengamanan.
"Kita jangan underestimate, jangan pernah menganggap biasa-biasa saja, waspadai terhadap segala ancaman sekecil apapun yang dapat menggangu jalannya pertandingan," ujarnya.
(dis/nva)