Pelatih timnas Maroko U-17 Said Chiba menyebut atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) luar biasa usai menjalani laga pertama Piala Dunia U-17 2023 melawan Panama, Jumat (10/11), tetapi menganggap cuacanya sangat panas bagi pemain.
Maroko memulai kiprahnya di Piala Dunia U-17 2023 dengan melawan Panama di Stadion GBT. Pertandingan ini berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Maroko.
Chiba mengaku puas dengan fasilitas di Stadion GBT, tapi menyoroti cuaca panas yang belum mampu diatasi sepenuhnya oleh para pemain Maroko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat bagus stadionnya, lapangannya sangat bagus, suasananya sangat bagus, tapi saya bilang itu [cuaca] terlalu panas untuk anak-anak," kata Chiba usai pertandingan di Stadion GBT.
"Banyak dari pemain datang dari Eropa. Cuacanya berbeda, kelembapannya. Tidak terlalu panas, tapi itu bagian dari permainan, kita perlu menyesuaikan diri," ujar Chiba.
Hal ini pula yang disebut Chiba menjadi salah satu alasan permainan timnas Maroko U-17 menurun setelah 30 menit awal laga melawan Panama. Nahasnya situasi itu berlanjut pada babak kedua.
Beruntungnya semua pemain Maroko bekerja dengan keras. Semuanya dianggap bahu membahu mengatasi situasi di lapangan, sehingga bisa menghalau Panama mencetak gol.
"Ini pertandingan yang sulit. Cuacanya terlalu lembap, terlalu panas untuk anak-anak. Kami memiliki 30 menit yang sangat bagus di awal, kami mendapat banyak peluang," kata Chiba.
"Kami bisa menyelesaikan pertandingan di 30 menit pertama, 2-0, 3-0, dan kemudian kami mengatur permainan. Kami tidak melakukannya, jadi kami menderita sampai akhir," ujar Chiba.
Pengalaman di pertandingan melawan Panama, kata Chiba, akan dijadikan evaluasi menatap laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023. Pada Senin (13/11) Maroko akan bentrok dengan Ekuador di GBT.
(abs/har)