Legenda Panahan Indonesia Kusuma Wardhani Dimakamkan di Makassar

Salah satu legenda panahan Indonesia, Kusuma Wardhani, yang meninggal dunia pada usia 59 tahun dimakamkan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kusuma Wardhani yang merupakan salah satu anggota trio srikandi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Kecamanan Panakukkang, Makassar, Minggu (12/11).

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel Suhernan mengatakan jenazah almarhumah Kusuma Wardhani dikebumikan di Taman Pemakaman Islam (TPI) Sudiang.

"Pemakaman Islam di Sudiang. Itu sudah diatur sama keluarganya semua untuk kita sama-sama ke sana nanti," kata Suhernan, Minggu (12/11).

Peraih medali perak Olimpiade Seoul 1988 ini sempat dilarikan ke rumah sakit pada akhir Agustus lalu dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit Hermina Makassar akibat mengalami hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah.

"Jadi memang belum memungkinkan karena pengaruh tensinya tinggi. Dia hanya melihat orang, mengenal orang tapi untuk berbicara sampai sekarang saya belum komunikasi lanjut," ungkapnya.

Kusuma Wardhani merupakan Srikandi panahan Indonesia bersama Nurfitriyana Saiman dan Lilies Handayani menorehkan sejarah dengan menyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade.

Ketiga atlet yang digembleng Donald Pandiangan itu kemudian erat dengan julukan tiga srikandi yang kemudian kisah perjalanannya diangkat ke layar lebar.

Selain prestasi fenomenal di ajang Olimpiade, Kusuma Wardhani juga merupakan atlet yang rutin menyumbang medali di ajang SEA Games. Kusuma Wardhani menorehkan tujuh emas, empat perak, dan tiga perunggu dalam kiprahnya di ajang SEA Games.