Jonatan Christie sempat menghadapi tiga match point lawan dalam duel lawan Su Li Yang di babak 16 besar Japan Masters sebelum akhirnya sukses memenangkan pertandingan.
Pada gim penentuan, Jonatan sempat tertinggal 17-20. Dalam kondisi terdesak itu, Jonatan mampu tampil tanpa cela. Ia merebut poin demi poin dan akhirnya bisa menang 22-20 lewat setting. Jonatan pun lolos ke perempat final Japan Masters dengan skor 19-21, 21-11, 22-20.
Dalam situasi genting tersebut, Jonatan mengakui berupaya keras agar Su Li Yang tidak punya kesempatan untuk menyerang. Ia pun berusaha untuk tidak melakukan kesalahan dan berupaya unggul di permainan depan net.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saat tertinggal 17-20 di gim ketiga, strategi saya hanya fokus ke penggunaan pukulan dari depannya untuk semaksimal mungkin dengan tidak memberi kesempatan lawan untuk gampang menyerang."
"Saya pun akhirnya bisa lebih agresif dan beberapa kali saya berhasil menambah poin dari permainan depan," kata Jonatan seperti dikutip dari rilis PBSI.
Jonatan menyatakan dirinya mengalami sejumlah kendala dalam duel lawan Su Li Yang. Selain kurang tenang dalam penerapan strategi, Jonatan juga harus berjuang dalam adaptasi terhadap kondisi lapangan.
"Puji Tuhan bisa lolos dari kondisi yang tidak gampang dalam pertandingan hari ini. Karena hari ini, hembusan angin di lapangan lebih terasa lagi dibanding kemarin. Selain itu, lawan juga sudah membaca pola permainan saya. Tadi beberapa kali lawan juga bisa melakukan serangan. Harus diakui serangan-serangannya bagus juga."
"Sementara saya sendiri yang kurang tenang dalam penggunaan teknik pukulan dan strateginya. Dengan begitu, lawan malah jadi lebih mudah dalam menggunakan serangan dan strateginya," tutur Jonatan.
Di babak perempat final, Jonatan akan berjumpa unggulan pertama Viktor Axelsen. Jonatan kalah dalam enam duel terakhir lawan Axelsen.
"Untuk menghadapi pertandingan besok, saya mau istirahat dulu. Saya mau rehat karena pertandingan hari ini juga tidak mudah. Saya mau tenangkan pikiran dulu," tutur Jonatan.