Rizdjar Nurviat langsung telungkup di lapangan begitu wasit Mortem Krogh meniup peluit panjang laga Timnas Indonesia U-17 versus Maroko di fase grup Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/11).
Hal sama dilakukan Arkhan Kaka. Saat sebagian besar pemain lunglai atas kekalahan 1-3 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya itu, Welber Jardim berjalan ke pinggir lapangan.
Ia lantas dipeluk Bima Sakti. Setelah itu, Bima yang sempat tercekat sambil berdiri di pinggir lapangan, berjalan agak tergesa menghampiri pemain. Bima mencoba membangkitkan pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal Gwijangge, kapten Indonesia U-17 juga tampak tegar. Ia salah satu pemain yang aktif mengajak rekan-rekannya bangkit. Satu per satu pemain kemudian menuju sisi lapangan.
Sejurus kemudian Iqbal mengomando rekan-rekannya menghampiri suporter. Mereka mengatupkan dua telapak tangan ke udara sebagai isyarat minta maaf atas kekalahan di laga ini.
Hanya pemain yang menjalani ritual itu. Asisten pelatih dan ofisial tim, termasuk Bima tak ikut keliling. Bima tak ikut keliling karena menunggu wawancara dengan FIFA.
Sesampainya di tribune selatan yang dihuni Ultras Garuda, para pemain berhenti. Ultras Garuda yang tinggal puluhan orang lantas menyanyikan lagu 'Bagimu Negeri'.
Sekitar lima menit di sana, langkah pemain berlanjut. Mereka menuju pojok tribune timur. Di sana ratusan santri dengan sarung dan baju putih masih menanti pemain.
Setelah menyapa para santri, pemain tak melanjutkan langkah mengitari lapangan. Anak-anak Garuda Asia kembali ke dalam lapangan dan melintas di garis tengah.
Setelah semua personel berada di tengah, termasuk ofisial tim, mereka bertepuk tangan. Suporter yang masih bertahan di tribune menyambut tepuk tangan tersebut dengan salut.
Inilah langkah terakhir Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Dari tiga laga mereka dua kali imbang dan sekali kalah. Hasil ini kemungkinan besar membuat tim Garuda Asia tak lolos ke fase 16 besar.