Ketua Umum PSSI Erick Thohir sadar ada yang salah dalam proses pembentukan Timnas Indonesia U-17. Bukan proses instan seperti ini yang diinginkan Erick.
Inginnya Erick, semua level Timnas dari U-15 hingga senior, tak ada istilah dibubarkan. Setiap ada kalendar FIFA Matchday, semua level usia itu kumpul dan menggelar laga internasional.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun situasi dan kondisi belum memungkinkan. Dalam masa satu tahun kepemimpinan Erick di PSSI, bahasa kasarnya, hal ini belum menjadi prioritas utama federasi.
Erick inginnya kompetisi usia muda berjalan simultan. Jika ada kompetisi usia muda, pemain bisa dikumpulkan saat jeda internasional. Tolok ukur pemanggilan adalah aksi di kompetisi.
Musim ini PSSI sudah mulai menggelar Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18, dan U-20. Tahap awal EPA musim 2023/2024 ini adalah pertandingan kandang tandang selama tiga bulan.
Selanjutnya kompetisi akan digelar dengan format delapan besar, semifinal, dan final, di semua level usia. Kompetisi ini dirancang PT Liga Indonesia Baru berakhir pada awal tahun 2024.
Dari kompetisi ini lantas akan dibentuk tim U-16 dan U-19. Beberapa agenda sudah menatap di 2024 adalah Piala AFF U-16 dan U-19, juga Kualifikasi Piala Asia U-17 dan U-20.
Sekilas terlihat runut. Namun, sejatinya ini belum ideal. Utamanya format kompetisi belum cukup memberi jam terbang pada pemain. Kendati demikian ini permulaan positif.
Apalagi jika ditarik lebih dalam, belum semua klub punya akademi untuk tiga kelas EPA itu. Beberapa klub membentuk dadakan tim EPA dari sejumlah sekolah sepak bola (SSB).
Karenanya kontrol PSSI atas EPA ini sangat vital. Kebijakan club licensing berupa akademi harus diperketat. Jika ada klub yang tak niat membina, bisa diedukasi hingga sanksi.
Tahun ini Indonesia sudah tampil di Piala Dunia U-17 2023, karenanya target PSSI berikutnya harus tampil di Piala Dunia U-17 2025. Artinya Indonesia harus jadi semifinalis Piala Asia U-17 2025.
Target ini tak akan tercapai jika tidak ada akar pembinaan yang dibangun dengan kukuh. Selanjutnya, jika Piala Dunia U-17 tak jadi target, niscaya prestasi di level atasnya akan melempem pula.
Piala Dunia U-17 2023 sudah memperlihatkan kualitas sepak bola Indonesia. Kini tinggal saat para pakar sepak bola di PSSI yang dipimpin Erick Thohir membuat langkah konkret.
(har)