Jakarta, CNN Indonesia --
Manchester United akan bertandang ke Stadion RAMS Park, Istanbul menghadapi Galatasaray pada lanjutan babak penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (30/11) dini hari WIB.
Laga ini bisa jadi penentu nasib Man Utd di Liga Champions dengan beberapa kondisi. Terdapat skenario yang membuat The Red Devils bisa bertahan atau tersingkir dari turnamen kasta tertinggi Eropa.
Saat ini Man Utd berada di posisi juru kunci klasemen sementara Grup A dengan tiga poin dari empat pertandingan. Hasil minor itu dipetik dari satu kemenangan dan tiga kekalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung kesempatan skuad besutan Erik Ten Hag masih terbuka. Sebab, Copenhagen dan Galatasaray yang ada di peringkat dua serta ketiga saat ini sama-sama mengantongi empat angka.
Man Utd masih bisa memperjuangkan peluang lolos lewat jalur peringkat kedua. Sedangkan peluang memimpin Grup A sudah tertutup lantaran Bayern Munchen terlalu perkasa di peringkat pertama sekaligus sudah memastikan tiket fase gugur dengan koleksi 12 poin dari empat laga.
The Red Devils bisa memperbesar peluang melaju ke babak 16 besar jika menang atas Galatasaray kemudian Copenhagen dikalahkan Bayern Munchen. Jika hal itu terjadi maka Man Utd akan mengambil alih peringkat kedua dengan enam poin.
Di satu sisi, kemenangan atas Galatasaray memang tak serta-merta memastikan tiket 16 besar. Namun setidaknya hasil itu bisa jadi modal berharga bagi Marcus Rashford dan kawan-kawan untuk menghadapi Bayern Munchen di laga pamungkas Grup A pada 13 Desember mendatang.
Kalaupun Man Utd menang atas Galatasaray dan Copenhagen juga mampu mengalahkan Bayern Munchen sekaligus mempertahankan peringkat kedua, peluangMUbelum tertutup.
Di sisi lain, Man Utd juga tidak bisa menafikan kemungkinan kalah dari Galatasaray. Karena jika hal itu terjadi dan Copenhagen menang atas Bayern Munchen, maka dipastikan Man Utd akan terlempar dari Liga Champions.
Karena itu, pertandingan melawan Galatasaray adalah pintu gerbang menuju tahap berikutnya. Kemenangan pembuka pintu ke babak 16 besar dan kekalahan akan menutup kesempatan rapat-rapat. Tiga poin adalah barang yang wajib dibawa pulang dari Istanbul.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Man Utd sedang dalam motivasi tinggi setelah pesta tiga gol saat bertandang ke Goodison Park akhir pekan lalu. Kemenangan meyakinkan setelah jeda internasional mengisyaratkan anak asuh Erik Ten Hag tak memiliki masalah berarti di dalam lapangan.
Padahal ada delapan pemain Man Utd yang sedang dibekap cedera saat ini. Mereka adalah Lisandro Martinez, Casemiro, Amad Diallo, Mason Mount, Jonny Evans, Christian Eriksen, dan Tyrell Malacia.
Ditambah dengan rumor retaknya hubungan Raphael Varane dengan Ten Hag, situasi ini membuat pelatih tak punya opsi yang banyak dalam menentukan pemain. Duet Vicor Lindelof dan Harry Maguire di pos bek tengah pun sempat dianggap tidak ideal karena performa kedua pemain yang sempat angin-anginan.
Namun perlahan kepercayaan publik terhadap Maguire kembali pulih, begitu juga kepada Lindelof. Berkaca dari performa melawan Everton dan situasi lini belakang yang tidak menentu, Lindelof dan Maguire kemungkinan besar bakal kembali jadi tandem.
Akan tetapi, Man Utd juga perlu mewaspadai Galatasaray yang kembali beringas di kompetisi domestik. Selepas jeda internasional, raksasa Turki itu baru saja menang 4-0 atas Alanyaspor setelah menelan dua kekalahan beruntun di semua turnamen.
Lini depan Galatasaray juga nampak mengerikan. Pada kemenangan 4-0 di laga sebelumnya, pemain-pemain bintang seperti Mauro Icardi, Dries Mertens, dan Wilfried Zaha mencetak gol. Ini jadi isyarat bahaya bagi lini pertahanan Man Utd.
Karena itu, Man Utd tidak boleh mengulangi tampil gegabah di Liga Champions. Sebab, sejatinya The Red Devils punya produktivitas yang cukup apik dengan sembilan gol atau yang terbanyak kedua di Grup A. Namun jumlah kebobolannya juga paling banyak dengan 11 kali.
Dari tiga kekalahan yang dialami Man Utd, seluruhnya dengan skor yang tak sedikit mulai dari 3-4 sebanyak dua kali dan 2-3 satu kali. Melihat ini,MUperlu banyak berkaca dari kesalahan.
Sebab satu-satunya kemenangan di babak penyisihan kontra Copenhagen juga bukan cerminan MU bermain efisien lantaran gol baru tercipta di menit ke-72 lewat Harry Maguire. Dari keadaan ini, menjaga motivasi setelah menang besar dan menghindari kesalahan bakal memperkuat kemenangan Man Utd atas Galatasaray.
[Gambas:Video CNN]